Sering melihat konten dengan banyak slides, dan ternyata jumlah likes-nya banyak? Nah, inilah yang dinamakan konten carousel. Konten organik dengan banyak slides namun bisa membantu akun mendapatkan banyak likes bahkan followers baru.
Namun sayangnya — dikutip dari laman Black Raven — tidak semua konten carousel bisa meningkatkan engagement dengan followers, loh! Hal ini bisa saja terjadi jika Business Owners tidak menggunakan teknik membuat carousel Instagram dengan tepat.
Nah, salah satu teknik mudah membuat carousel adalah menggunakan AIDA. Teknik ini diketahui bisa membantu Business Owners dalam menyusun microblog Instagram yang menarik untuk dibaca. Sehingga, audiens mau melihat konten tersebut dari awal hingga akhir slide.
Mengenal apa itu AIDA

Sebelum membahas cara memakai teknik AIDA, ada baiknya Anda mengetahui dulu apa itu AIDA. Mengutip Mobitren, AIDA merupakan singkatan dari Attention, Interest, Detail, dan Action. Sederhananya, teknik ini digunakan untuk menarik perhatian audiens agar mau melihat konten dari awal sampai akhir.
Lalu, apa itu Attention, Interest, Detail, dan Action? Apa saja perbedaan keempat istilah tersebut? Apa kegunaan keempatnya untuk konten carousel? Berikut adalah penjelasan masing-masing istilah tersebut!




Bagaimana cara menggunakan teknik AIDA untuk membuat carousel Instagram
Untuk membuat carousel Instagram yang menarik, teknik AIDA haruslah mampu mengemas seluruh slides yang ada dalam suatu konten. Misal, Business Owners ingin membuat konten carousel dengan jumlah 10 slides. Berarti, Business Owners harus memikirkan bagaimana menyebarkan AIDA di dalam slide-slide tersebut. Lebih mudahnya bisa dilihat seperti di bawah ini:
A I I I I I I D D A
Namun, menyebarkan AIDA dengan cara seperti ini tidak mutlak, ya, Business Owners. Karena — balik ke konten carousel itu sendiri — terbagi menjadi tiga macam konten, yaitu masalah-solusi, tutorial, dan portofolio.
1. Teknik AIDA untuk konten masalah-solusi
Apa itu konten masalah-solusi? Sederhananya, konten ini memaparkan masalah terlebih dahulu agar bisa menarik perhatian audiens, baru memberitahukan jawaban praktis nan realistis atas permasalahan tersebut.
Lalu, bagaimana cara menggunakan teknik AIDA untuk konten ini? Dikutip dari Robert Katai, penyebaran AIDA untuk konten ini adalah AAIIIIIDDA, dan untuk cara membuatnya adalah sebagai berikut:
Slide 1 : Attention – menarik perhatian / clickbait
Slide 2 : Attention – intro / hook
Slide 3 : Interest – menceritakan masalah
Slide 4 : Interest – bangun ceritanya
Slide 5 : Interest – tetap membangun ceritanya
Slide 6 : Interest – fakta mengejutkan dari cerita tersebut
Slide 7 : Interest – kenalkan solusinya
Slide 8 : Detail – konfirmasi kebenaran dari solusinya
Slide 9 : Detail – masalah = solusi
Slide 10 : Action – call to action
2. Teknik AIDA untuk konten tutorial
Beda halnya dengan konten masalah-solusi, konten tutorial lebih menjelaskan langkah apa saja yang harus dilakukan audiens dalam menyelesaikan masalah mereka, sesuai dengan panduan dari konten tersebut.
Untuk penyebaran AIDA sendiri, konten ini akan berbentuk AAIDDDDDDA, yang dapat disusun dengan mengikuti penjelasan di bawah ini:
Slide 1 : Attention – menarik perhatian / clickbait
Slide 2 : Attention – menceritakan masalah
Slide 3 : Interest – tunjukkan hasilnya dan kasih tahu bagaimana cara melakukannya
Slide 4 : Detail – langkah pertama
Slide 5 : Detail – langkah kedua
Slide 6 : Detail – langkah ketiga
Slide 7 : Detail – langkah keempat
Slide 8 : Detail – langkah kelima
Slide 9 : Detail – rekap
Slide 10 : Action – minta audiens untuk menyimpan konten
3. Teknik AIDA untuk konten portofolio
Mungkin tidak sedikit dari Business Owners berpikir, kalau memposting konten produk atau portofolio terus, audiens akan merasa jenuh. Ini tidak sepenuhnya salah, namun tidak sepenuhnya benar juga.
Asal Anda mengemas konten produk atau portofolio dengan baik, niscaya Audiens mau melihatnya dari awal hingga akhir. Dan ini membutuhkan teknik AIDA.
Dengan menggunakan teknik AIDA, konten produk atau portofolio Anda akan menjadi AIDDDDDDDA. Anda bisa menyusunnya dengan mengikuti penjelasan di bawah ini:
Slide 1 : Attention – menarik perhatian / clickbait
Slide 2 : Interest – intro / hook
Slide 3 : Detail – portofolio 1
Slide 4 : Detail – portofolio 2
Slide 5 : Detail – portofolio 3
Slide 6 : Detail – portofolio 4
Slide 7 : Detail – portofolio 5
Slide 8 : Detail – portofolio 6
Slide 9 : Detail – social proof (testimoni)
Slide 10 : Action – beri kontak untuk pemesanan/bekerja sama
Penutup
Sejauh ini, bisa kita simpulkan bahwa teknik AIDA dapat membantu Anda dalam meningkatkan engagement maupun followers akun Instagram Anda. Asal AIDA diterapkan sesuai dengan tiga jenis konten carousel yang ada, yakni masalah-solusi, tutorial, dan portofolio.
Namun, mengetahui ketiga teknik tersebut saja belum cukup. Anda perlu tahu cara membuat headline yang menarik dan sesuai dengan gaya bahasa audiens, membatasi satu ide per satu slide, membangun ‘tegangan’ dan ‘keinginan audiens, dan memberikan call to action yang sesuai dengan isi konten.
Nah, Anda bisa melakukannya dengan melihat bagaimana kompetitor Anda dalam membuat carousel Instagram menggunakan teknik AIDA. Perhatikan dengan teliti, bagaimana mereka mengemas satu ide dalam satu slide. Bagaimana menyebarkan AIDA untuk topik-topik konten tertentu.
Tak perlu merasa khawatir! Jika Anda masih menemukan kendala, Anda bisa langsung menghubungi Increasink. Dengan pengalaman 10 tahun di dunia kreatif, kami siap membantu brand Anda membuat konten carousel menggunakan teknik AIDA.
Sumber: Black Raven | Mobitren | Robert Katai