fbpx
logo increasink blog

Stealth Marketing, Sembunyi-Sembunyi tapi Menjangkau Alam Bawah Sadar Konsumen

July 20, 2022

Pernah kedapatan melihat grafiti di tembok jalanan? Atau petunjuk cara menuruni tangga di kantor Anda? 

Sadarkah Anda kalau itu bagian dari strategi marketing? Lho, kok bisa begitu?

Karena tanpa Anda sadari, pesan marketing tersebut sudah tertanam dalam alam bawah sadar Anda. Jadi, setiap melihat produk atau apa-apa yang berhubungan dengannya, ingatan Anda langsung kembali pada pesan marketing itu.

Dalam dunia marketing, strategi marketing satu itu dikenal dengan istilah stealth marketing.

Apa itu stealth marketing?

stealth marketing
Apa itu Stealth Marketing? │ Dok. Increasink

Stealth marketing ialah strategi marketing secara sembunyi-sembunyi dengan harapan konsumen bisa me-notice brand tanpa mereka sadari, bahkan sampai di tahap membuat mereka menjadi konsumen setia.

Biasanya strategi stealth marketing digunakan oleh banyak perusahaan karena dirasa dapat membantu perusahaan mendapatkan banyak keuntungan dengan pengeluaran sedikit mungkin. Bagi Anda yang baru merintis pun strategi ini sangat cocok untuk digunakan.

Kendati begitu, ada tapinya. Strategi marketing satu ini tidak bisa Anda tujukan untuk mendapatkan closing dalam waktu dekat. Anda dan tim perlu bersabar dalam menggunakan strategi ini karena keberhasilannya tergantung dengan seberapa banyak pesan marketing dibicarakan oleh target audiens Anda. 

Untuk bisa dibicarakan banyak orang, campaign harus dibuat sekreatif dan seorisinal mungkin, baik dari segi visual, konten, maupun copynya. Selain itu juga relate dengan perasaan dan keseharian target audiens. 

Baca Juga  5 Tips Copywriting di Facebook yang Menarik Hati Audiens

Apa jadinya kalau tidak seperti itu?

stealth marketing
Apa jadinya kalau tidak seperti itu? │ Dok. Increasink

Reputasi brand Anda menjadi taruhannya. Serius. Kami tidak bermaksud menakut-nakuti Anda dan tim, karena pernyataan ini memang benar adanya, contohnya seperti pada kasus Sony dulu.

Jadi dulu ceritanya ada seorang penggemar Sony yang begitu antusias dengan perilisan produk konsol PSP. Penggemar ini pun menyalurkan antusiasmenya melalui video yang dia upload. Sekilas terlihat normal, ya?

Sampai akhirnya konsumen mereka menemukan kalau videonya itu terkesan dibuat-buat. Bahkan lebih parahnya lagi, ternyata penggemar tadi adalah seorang aktor yang dibayar oleh Sony — rupanya Sony mencoba menerapkan stealth marketing dengan cara seperti itu!

Tebak, apa yang terjadi setelah itu? Sony langsung mendapatkan sentimen negatif dari sebagian besar konsumennya. Penjualan mereka langsung anjlok dalam satu kedipan mata!

stealth marketing
Faktor Hukum tidak bisa diabaikan ya │ Dok. Increasink

Seperti kita tahu, strategi stealth marketing dilakukan secara sembunyi-sembunyi. Nah, frasa “sembunyi-sembunyi” di sini bisa saja diartikan dengan menempatkan campaign di tempat yang dilarang secara hukum asal tidak ketahuan. Atau mempromosikan produk yang dilarang penggunaannya secara diam-diam.

Nah, kira-kira apa jadinya jika campaign ketahuan? Tentu saja pelakunya harus bersiap-siap menghadapi ganjarannya, entah itu dalam bentuk tuntutan hukum atau mendapat sanksi sosial dari masyarakat. 

Mau bagaimanapun keduanya sama-sama tidak baik karena merusak nama brand.

Anda tentu tidak ingin mengalami hal ini, bukan?

Kenalilah macam-macam stealth marketing untuk mempermudah kerja Anda dan tim!

Memang, ada apa saja?

1. Product placement 

stealth marketing
Product Placement │ Dok. Increasink

Adalah teknik menempatkan iklan produk atau brand ke dalam acara TV, serial film, novel, atau tempat atau event strategis lainnya sehingga bisa di-notice oleh target audiens tanpa mereka sadari. Dengan catatan beriklan tidak secara terang-terangan, tetapi secara “halus”.

Baca Juga  Cara Membuat Marketing Campaign yang Baik & Benar, Step by Step

Kita ambil contoh sederhana saat Anda menonton film movie. Mungkin di beberapa scene Anda akan menemukan tokoh utama atau penjahatnya menggunakan mobil keluaran tertentu. Nah, itulah contoh dari penerapan product placement.

2. Undercover marketing

stealth marketing
Undercover Marketing │ Dok. Increasink

Undercover marketing atau taktik penyamaran, pada intinya Anda mempromosikan produk atau brand, tapi tidak kelihatan seperti sedang melakukannya. Lho, maksudnya bagaimana?

Misal begini. Anda sedang mengobrol dengan seorang teman. Yang dibicarakan bermacam-macam, mulai dari A sampai Z. Sesekali juga membahas tentang produk keluaran dari brand X. Beberapa kesempatan juga membahas hal-hal lainnya. Obrolan mengalir begitu saja. Tidak ada yang aneh, bukan?

Tunggu dulu. Mungkin Anda menyadarinya, dan mungkin juga tidak. Namun, saat Anda dan teman membahas tentang brand x, sesungguhnya di antara kalian berdua sedang melakukan undercover marketing. Kenapa bisa begitu?

Karena pada intinya, undercover marketing mempromosikan produk atau brand dengan ‘menyamarkan’ cara beriklan supaya bisa lebih relate dengan audiens.

3. Misleading websites

stealth marketing
Misleading Marketing │ Dok. Increasink

Intinya, lewat taktik ini akan ada satu atau lebih website yang mengulas tentang produk, tetapi terasa begitu realistis atau tidak dibuat-buat, selayaknya orang yang baru menggunakan produk. Tanpa target audiens menyadari kalau pemilik website sudah dibayar oleh brand untuk mengulas produk mereka.

4. Subliminal messages

stealth marketing
Subliminal Messages │ Dok. Increasink

Atau kalau diterjemahkan adalah pesan yang terselip ke alam bawah sadar. Pada intinya, taktik ini memanfaatkan objek atau media tertentu untuk memengaruhi alam bawah sadar konsumen tanpa mereka menyadarinya.

Contoh sederhananya saat Anda mendengarkan sebuah lagu. Mungkin pada menit-menit tertentu Anda akan mendapati pop-up gambar dengan copy tertentu di layar handphone Anda. Nah, di situlah subliminal messages bekerja.

Baca Juga  Micro Influencer adalah Sumber Cuan Bisnis Kita

5. Fake controversy

stealth marketing
Fake Controversy │ Dok. Increasink

Seperti namanya, pada intinya Anda dan tim membuat sebuah kontroversi palsu tentang produk atau brand Anda, tetapi tentunya lewat pihak ketiga, dan dibuat seolah-olah itu natural. Dengan begitu, perhatian target audiens tersita hanya untuk membicarakan brand Anda.

Namun, dengan catatan kontroversi tidak menyerang tentang kualitas produk atau pelayanan yang menjadi keunggulan brand Anda. Singgunglah hal-hal kecil yang sebenarnya tidak penting-penting amat, tetapi bakal disukai banyak orang.

Dan beberapa macam stealth marketing lainnya, di mana penerapannya tergantung situasi dan kondisi yang tengah brand Anda hadapi. Mau bagaimanapun, penggunaan stealth marketing itu begitu luas, Anda dan tim pun bisa mengembangkannya sendiri.

Stealth marketing sendiri adalah salah satu turunan dari guerilla marketing atau taktik pemasaran dengan memberikan efek kejutan kepada target audiens. Akan lebih sempurna jika Anda dan tim memadukan stealth marketing dengan macam guerilla marketing lainnya.

Kami merekomendasikan Anda untuk membaca artikel-artikel di bawah ini:

Guerilla Marketing, Strategi Buat Brand Viral dalam Sekejap

Ambush Marketing, Strategi Numpang tapi Bisa Bikin Brand Viral

Ambient Marketing, Trik Sederhana Buat Brand Mudah Diingat

Buzz Marketing, Strategi Ampuh Menyita Perhatian Konsumen

Experiential Marketing, Taktik Buat Pengalaman Audiens Jadi Lebih Menyenangkan

Sumber: Design Rush | Sales Loves Marketing | SFWP

Share this article:

DOWNLOAD

E-book Gratis

Dapatkan berbagai e-book seputar Marketing, Branding, SEO, Social Media secara gratis.

Langganan Newsletter Increasink

Dapatkan beragam artikel tutorial, insight dan tips menarik seputar dunia branding dan digital langsung melalui email Anda.
Berlangganan gratis sekarang!

By entering your email, you agree to our Terms of Service and Privacy Policy.

Anda mungkin suka

Mau meningkatkan Bisnismu di Dunia Digital?

Dapatkan beragam artikel tutorial, insight dan tips menarik seputar dunia branding dan digital langsung melalui email Anda. 

Berlangganan gratis sekarang!

free e-book

Manfaatkan social media trend untuk menjangkau lebih banyak pelanggan melalui media sosial.