Benar micro influencer adalah sumber cuan bisnis kita? Memangnya mereka siapa sampai dikatakan bisa mendatangkan keuntungan bagi bisnis? Benar dampaknya seluar biasa itu?
Adalah benar micro influencer memiliki dampak sebesar itu.
Menurut statistik, pangsa pasar micro influencer tumbuh dari 89 persen pada tahun 2020 menjadi 91 persen pada tahun 2021.
Itu berarti, micro influencer dirasa memberi banyak keuntungan bagi bisnis-bisnis, yang berafiliasi dengan mereka.
Sebagai penguat, statistik lain menyebutkan, 77 persen pemasar memilih micro influencer sebagai kolaborator mereka, alih-alih macro influencer (64 persen).
Hal ini karena, menurut statistik lainnya lagi, micro influencer dapat meningkatkan engagement rate dari akun media sosial (medsos) bisnis hingga 60 persen.
Dengan demikian, conversion rate akan mengalami peningkatan sebesar 20 persen, yang dapat membantu meningkatkan penjualan. Seperti dikatakan di awal tadi.
Micro influencer adalah...

Micro influencer adalah orang berpengaruh di medsos dengan jumlah pengikut 1.000 – 100.000 orang.
Micro influencer diamini memiliki keterampilan khusus di suatu bidang, sehingga bisa mendapatkan jumlah pengikut sedemikian rupa.
Entah itu dalam hal kecantikan, fotografi, maupun lainnya.
Kelebihan micro influencer
Karena keterampilan inilah orang-orang lebih percaya pada micro influencer ketimbang marco influencer.
Jadi ketika micro influencer mempromosikan sesuatu, audiens tidak lagi ragu dengan apa yang mereka lakukan.
Audiens percaya kalau micro influencer telah mencoba menggunakan produk, sebelum akhirnya mereka mempromosikan produk tersebut.
Itu kenapa dikatakan micro influencer efektif meningkatkan engagement rate, brand awareness, dan bahkan brand recall.
Karena memang efeknya sebagus itu.
Apalagi keuntungan tersebut dapat diperoleh dengan cost lebih rendah.
Dikatakan bahwa cost untuk micro influencer hanya sekitar Rp 300 – Rp 5000 ribu (di Instagram).
Kekurangan micro influencer
Jangkauan dari micro influencer lebih sedikit ketimbang macro influencer.
Namun, bukan berarti promosi dari micro influencer menjadi tidak efektif.
Selama strateginya tepat, menyasar pada niche dan audiens yang tepat, promosi dapat berjalan secara efektif.
Beda dengan macro influencer
Mereka memiliki jumlah pengikut dari 100.000 sampai 1.000.000 orang.
Kebanyakan dari mereka biasanya vlogger atau selebriti.
Mereka pun lebih dikenal orang-orang ketimbang micro influencer.
Kelebihan macro influencer
Dengan jumlah pengikut yang banyak, promosi dari macro influencer dapat dilihat oleh banyak orang.
Macro influencer juga jauh lebih profesional ketimbang micro influencer, sehingga risiko kerja samanya tidak terlalu tinggi.
Di satu sisi, merek juga jadi mudah dikenali oleh banyak orang, karena promosi telah menjangkau banyak orang.
Kalau strateginya tepat, reputasi produk juga dapat ditingkatkan dan dikontrol dengan baik.
Kekurangan macro influencer
Oleh karena kerja samanya dengan selebriti atau vlogger, cost yang dibutuhkan jauh lebih besar dari bekerja sama dengan micro influencer.
Barang tentu untuk bisnis baru berkembang ini dirasa terlalu berat. Apalagi takarannya bisa mencapai puluhan juta.
Tambah lagi, pengikut atau konsumen sangat meragukan keaslian dari promosi yang dilakukan oleh macro influencer.
Menurut mereka, promosi yang dilakukan tidak otentik dan terkesan terlalu dibuat-buat.
Step-by-step bekerja sama dengan micro influencer
1. Tetapkan campaign goal dari bekerja sama dengan micro influencer
Apakah untuk meningkatkan kehadiran merek, memperkenalkan produk baru, atau sekadar meningkatkan penjualan.
Penting menetapkan campaign goal untuk menyukseskan promosi kita.
Percuma kerja sama dengan micro influencer, tapi campaign goal-nya belum ditentukan terlebih dahulu.
Oleh karena campaign akan berujung pada kegagalan kalau tujuannya belum ditetapkan terlebih dulu.
Ingat, satu campaign satu goal.
Tentukan salah satu dari yang sudah disebutkan di atas, lalu tetapkan.
2. Tetapkan platform campaign-nya mau di mana
Pertama, membantu menemukan micro influencer kita.
Kedua, membantu merumuskan konten yang cocok untuk micro influencer dengan medsos yang dipilih mau seperti apa.
3. Tentukan siapa yang menjadi target audiens dari micro influencer kita
Karena belum tentu semua pengikut micro influencer sama dengan target audiens bisnis kita secara keseluruhan.
Ada pun mungkin irisannya saja. Seperti misal, setengah pengikut micro influencer ternyata sama dengan target audiens bisnis kita.
Demikian kenapa kita perlu menentukan target audiens terlebih dahulu sebelum akhirnya memulai campaign produk kita.
4. Rancang kontennya mau seperti apa
Apakah mau dalam bentuk video unboxing, sesi tanya jawab dengan pengikut, giveaway, ataupun lainnya.
Ini perlu dipikirkan matang-matang sebelum kita mencari siapa micro influencer kita.
Bagaimanapun, micro influencer akan meminta brief atau detail tentang konten yang mau diangkat seperti apa. Mereka menyesuaikan dengan kemauan kita.
5. Temukan micro influencer kita

Sekarang memasuki tahap menemukan micro influencer kita.
Ini perlu dilakukan secara hati-hati, karena sangat berpengaruh terhadap keseluruhan campaign kita.
Salah memilih micro influencer, bisa-bisa rencana kita gagal total!
Perhatikan hal-hal berikut ini ketika mencari micro influencer yang tepat:
- Cek demografis audiens mereka
- Cek kualitas dari audiens mereka
- Cek kualitas dari postingan-postingan mereka
- Cek engagement rate, jumlah follower, dan jumlah jangkauan dari akun mereka
- Perhatikan format konten dan niche mereka
Micro influencer tidak menjamin produk akan terjual habis
Mengingat tugas mereka sekadar membantu mempromosikan produk kita, bukan membantu menjual produk kita.
Namun, keberadaan mereka tetap memengaruhi ada tidaknya pembayaran selama promosi dengan mereka berlangsung.
Itulah penjelasan mengenai micro influencer adalah apa, bagaimana cara bekerja sama dengannya, juga catatan yang perlu diperhatikan saat bekerja sama dengannya.
Micro influencer adalah kunci bisnis Anda bisa di-notice banyak orang secara organik.
Menjadi solusi terbaik ketika kita dilanda kebingungan akan kemandekan bisnis.
Silakan baca artikel-artikel berikut untuk memperkaya wawasan bisnis Anda: