Benar, Anda tidak salah baca: dagangan laris manis, jual emosinya!
Kita tahu sendiri persaingan bisnis saat ini semakin ketat. Mau bisnis fesyen muslimah? Sudah banyak saingannya. Mau bisnis F&B? Itu apalagi!
Orang-orang pun, maksudnya target audiens Anda, juga sudah hapal materi iklan di luar kepala. Mau embel-embelnya “berkualitas”, “tidak ada duanya”, atau “harga terjangkau”…tanpa kita buat tulisannya pun, mereka sudah menduga kalau itu akan ada di dalam iklan Anda.
Kalau sudah seperti ini, bukannya merek Anda jadi tidak bedanya dengan kompetitor di mata audiens? Bukannya merek Anda jadi terkesan tidak memiliki apa-apa atau nilai yang sangat menjual? Bukannya akan sangat susah bagi Anda untuk produk bisa laris manis?
Itulah kenapa kita harus mulai mementingkan emosi audiens ketika berjualan. Itu pun kalau kita mau dagangan laris manis sepanjang masa.

Ingat, di mata audiens, produk itu kebanyakan mirip, meski mereknya berbeda. Tetapi yang membedakan adalah rasa atau sensasi ketika mereka menggunakan produk kita.
Sekarang, kami tanya kepada Anda. Kenapa Anda memilih sepatu bermerek Nike alih-alih merek lainnya? Kenapa Anda membeli Indomie ketimbang merek mie lainnya? Kenapa kebanyakan dari Anda menggunakan BCA sebagai alat transaksi Anda?
Jawabannya: rasa, sensasi, dan kepuasan. Itu.
Saat menggunakan sepatu Nike, misalnya. Mungkin beberapa dari Anda akan merasa lebih percaya diri, berani, dan tampil gagah.
Sementara Indomie sendiri kita tahu rasanya luar biasa enak dan itu bisa dimakan dengan harga terjangkau. Terkadang ada rasa bangga ketika memakan Indomie juga, karena orang-orang luar negeri pun angkat topi terhadap kebolehan rasa dari Indomie.
Adapun BCA memiliki kualitas pelayanan sangat berkelas dan itu tidak perlu diragukan lagi. Bagaimana sikap ramah-tamah mereka terhadap kita, nasabahnya. Bagaimana cepatnya mereka dalam menangani setiap kebutuhan kita.
Pertanyaannya: hal apa yang menjadikan produk Nike, Indomie, dan BCA selalu ‘laris manis’ di pasar mereka?

Apakah serta-merta mereka langsung bisa menjual emosi begitu saja? Atau sudah melalui proses pemikiran yang panjang?
Jawabannya: mereka memahami apa yang audiens inginkan dengan baik, bahkan melampaui semua ekspektasi audiens mereka.
Barangkali ya, barangkali, lho. Sebelum berbisnis mereka sudah mengajukan dua pertanyaan ini dan mendiskusikannya dengan internal mereka dengan baik:
- Bagaimana perasaan konsumen terhadap produk kita?
- Apa yang membuat produk penting banget buat mereka?
Soalnya, tidak mungkin konsumen bisa merasa sepuas itu dengan segala apa tentang mereka.
Tidak mungkin konsumen bisa sampai merasa terikat dan terhubung dengan merek. Tidak mungkin konsumen bisa sampai di titik dapat mengidentifikasi rasa/sensasi/nuansa yang mereka dapatkan begitu menggunakan produk mereka.
Benar. Kuncinya adalah emosi.
Lantas, bagaimana caranya agar emosi alam bawah sadar konsumen bisa bangkit?

Buatlah konten yang sarat akan story. Itu.
Mau bagaimanapun juga, konten adalah salah satu medium terbaik bagi kita untuk menyampaikan cerita dan menyentuh perasaan terdalam dari audiens.
Bukan, bukan soal apakah audiens akan menilai kita bagus atau tidak. Tidak seperti itu.
Namun, bagaimana dari konten kita, perasaan audiens bisa bangkit dan terdorong untuk kemudian membeli produk kita.
Jadi, menjalin koneksi dulu dengan audiens. Pelan-pelan. Sambil membangun chemistry — dengan isi konten yang menggambarkan pemikiran/perasaan dan gaya bahasa audiens. Setelahnya, membangun trust di dalam diri mereka untuk tidak ragu lagi dengan kita.
Niscaya bisnis Anda akan laku keras. Tanpa Anda perlu merasa khawatir dengan, misal, engagement konten yang tetiba menurun secara drastis. Atau, katakanlah, jangkauannya belum bisa melampaui milik kompetitor.
Anda dan tim juga dengan mudahnya bisa meng-generate berbagai ide konten.
Jadi, Anda tidak perlu melulu bingung dan berpacu pada kompetitor untuk kemudian membuat sebuah konten. Karena kalian sudah memahami betul bagaimana diri kalian ingin dipandang oleh audiens.
Jadi, itu ya.
Jualan emosinya, niscaya dagangan Anda akan laris manis!
Artikel ini bermanfaat? Coba kunjungi laman ini untuk membaca artikel-artikel Increasink lainnya, siapa tahu Anda tertarik untuk baca-baca lagi!
Dapatkan notifikasi terbaru tentang artikel-artikel kami dengan cara berlangganan dengan Increasink.co.id. Anda bisa isi data diri dan klik tombol “berlangganan” yang berada di bagian bawah dari artikel ini.
Terima kasih dan semoga bermanfaat!