fbpx
logo increasink blog

Ini 4 Tanda Brand Siap Viral dengan “Riding The Wave”!

April 13, 2022

Masih ingat kisah viral dari Geprek Bensu yang mengklaim hadir dalam Paris Fashion Week 2022? Saat itu, bukannya membuat kita bangga, klaimnya malah dipertanyakan. Ini merupakan salah satu contoh brand atau merek belum siap viral dengan “riding the wave”! 

Kenapa suatu brand bisa dikatakan belum siap untuk viral? Apakah ada standar yang harus dicapai oleh brand — hingga akhirnya boleh menggunakan strategi marketing bernama “riding the wave” — untuk bisa viral? Memang “riding the wave” itu apa?

Menurut Abimanyu dalam artikelnya “Mengenal Riding The Wave: Strategi Menunggang Isu Hangat!” (2020), “riding the wave” adalah sebuah strategi marketing yang bertujuan untuk membuat brand menjadi viral, entah dengan meng-upload konten viral ataupun menggunakan cara-cara lainnya.

Sebelum sampai pada pemikiran apakah brand siap untuk viral atau tidak, sudah seharusnya brand memilih dulu isu/topik yang selalu menjadi bahan pembicaraan orang-orang, di mana itu juga sesuai dengan identitas brand. 

Contohnya, Anda punya bisnis F&B. Jika ingin brand cepat populer di kalangan masyarakat, tidak mungkin ‘kan Anda memviralkannya dengan meng-upload konten seputar fesyen? Kurang lebih seperti itulah gambarannya.

Jangan sampai brand terlalu mengejar kecepatan memviralkan konten, namun malah melupakan kesesuaian isi dengan brand itu sendiri.

Mereka yang sukses memanfaatkan riding the wave

riding the wave

Sebagai contoh, di akhir 2020 billboard dengan menampilkan sosok Arief Muhammad yang seolah-olah mencalonkan diri pada pemilu, sempat ramai jadi pembicaraan publik.

Banyak pihak yang mendukung “keputusan” Arief, meski tidak sedikit juga yang kontra karena kecewa melihat Arief mulai berpaling ke dunia politik. Tapi, siapa sangka kalau ini semua hanya gimmick belaka!

Baca Juga  Ambient Marketing, Trik Sederhana Buat Brand Mudah Diingat

Jadi, begini ceritanya. Waktu Indonesia sedang ramai dengan isu politik di tengah pandemi Covid-19, Arief mencoba menggunakan kesempatan ini untuk memperkenalkan brand fesyen akuisisinya, yaitu Prepp Studio. Usaha ini pun berbuah manis: warga +62 mulai notice eksistensi Prepp Studio!

Mungkin baru-baru ini Anda juga mendengar kalau Arief berbagi 100 motor vespa secara gratis. Informasi tersebut pertama kali dibagikan di akun Instagram Arief bersama Prepp Studio. Dengan membawa topik “berbagi berkah Ramadhan”, sontak Arief pun jadi bahan pembicaraan publik lagi. Prepp Studio pun ikut kecipratan dari viralnya postingan tersebut!

riding the wave

Selain Arief Muhammad, ada juga Burger King yang kedapatan menggunakan strategi riding the wave di masa pandemi. Nah, saat isu pandemi sedang panas-panasnya, Burger King coba memperlihatkan kepeduliannya terhadap brand kompetitor. Dengan cara meng-upload konten berisi ajakan untuk memesan makanan dari mereka. 

Bisa Anda tebak, begitu konten tersebut diunggah, nama Burger King pun langsung menyita perhatian banyak orang. Tak mau ketinggalan, beberapa restoran pun mengikuti gaya Burger King dengan meng-upload konten sejenis.

4 tanda brand siap viral dengan riding the wave

Pada intinya, suatu brand bisa dikatakan siap viral dengan riding the wave bila Anda sendiri sudah siap untuknya. Apakah Anda siap untuk membuat gebrakan baru atau ternyata baru berani bermain di zona aman. Jika jawabannya yang kedua, maka bersiap-siaplah untuk gagal!

Tapi, mau bagaimanapun, menggunakan strategi riding the wave agar brand bisa viral bukanlah keputusan mudah. Mau coba gebrakan baru atau tetap di zona aman, tetap saja Business Owners perlu melalui pertimbangan yang matang. Salah satunya dengan mengetahui 4 tanda brand siap riding the wave sebagai berikut:

  1. Pastikan sejak awal kalau tujuannya untuk memberi value atau benefit kepada target audiens, bukan hanya untuk keuntungan brand semata. Dengan begitu, target audiens akan menghargai campaign Anda, bahkan tanpa diminta mereka akan membantu memviralkan nama brand Anda.
  2. Posisikan brand Anda sebagai manusia. Ketika terlalu mengejar popularitas, tentu brand akan terkesan sombong atau terlalu narsis bukan? Ingatlah! Brand ternama bisa besar sedemikian rupa karena dukungan pelanggannya, bukan karena viralitasnya.
  3. Ingatlah bahwa riding the wave hanyalah salah satu strategi marketing. Jangan terlalu menggantungkan harapan padanya. Karena, hal terpenting adalah kejelasan dari identitas brand Anda dan konsistensi dari branding awareness.
  4. Tren itu sifatnya sementara, barangkali hanya ramai dalam 2-3 hari. Selebihnya, target audiens akan melupakannya begitu saja. Maka itu, sebaiknya Anda sudah menyiapkan strategi viral dengan riding the wave berikutnya bersamaan dengan yang sekarang. 
Baca Juga  SATU-SATUNYA ROI yang Hampir Semua Brand Suka Lupa

Penutup

Memang, menggunakan tren sebagai isi konten tidak semudah dibayangkan. Akan tetapi, Anda tetap bisa membuat brand Anda viral kok! Dengan cara mengetahui apa saja tanda-tanda brand Anda sudah siap menggunakan strategi riding the wave!

Bagaimana caranya agar brand tetap bisa menggunakan riding the wave, tapi sesuai dengan value brand yang Anda pegang? Soal ini, percayakan saja pada Increasink! Kami sudah terbiasa up to date soal strategi marketing untuk brand perorangan dan perusahaan selama beberapa tahun belakangan!

Sumber: Kinaja | Liputan6 | Ultimagz

Share this article:

DOWNLOAD

E-book Gratis

Dapatkan berbagai e-book seputar Marketing, Branding, SEO, Social Media secara gratis.

Langganan Newsletter Increasink

Dapatkan beragam artikel tutorial, insight dan tips menarik seputar dunia branding dan digital langsung melalui email Anda.
Berlangganan gratis sekarang!

By entering your email, you agree to our Terms of Service and Privacy Policy.

Anda mungkin suka

Mau meningkatkan Bisnismu di Dunia Digital?

Dapatkan beragam artikel tutorial, insight dan tips menarik seputar dunia branding dan digital langsung melalui email Anda. 

Berlangganan gratis sekarang!

free e-book

Manfaatkan social media trend untuk menjangkau lebih banyak pelanggan melalui media sosial.