Menyusun copy memang challenging, tricky, dan cukup menguras otak. Bagaimana kalau Anda melihat contoh copywriting Instagram di bawah ini? Siapa tahu bisa membantu penjualan Anda!
Langsung saja lihat contohnya di bawah ini!
1. Contoh copywriting Instagram untuk brand kecantikan
Kami ambil contoh pertama Varesse. Bisa Anda lihat dari gambar berikut:
Varesse menggunakan pendekatan hard selling dalam konten promosi mereka. Wajar, karena tujuannya memang untuk closing penjualan.
Bisa dilihat juga penggunaan angkanya, ya. Bagaimana konsep psikologi harga diterapkan dalam konten promosi mereka.
Pertama, angka dengan sengaja ditonjolkan dalam copy “diskon s/d 50%” dan “voucher 75 RB”. Ukuran font masing-masing angka lebih besar daripada tulisan “diskon” maupun “voucher”.
Kalau dalam konsep psikologi harga, ini bisa menggugah ketertarikan pelanggan untuk membeli.
Berikutnya, penulisan tanggal. Adalah promosi hanya berlangsung selama dua hari, dalam rentang 17 – 18 Agustus 2022. Dalam konsep scarcity marketing, ini bisa menimbulkan rasa panik dalam diri konsumen kalau mereka tidak segera membeli konsumen.
Sementara, untuk caption, urutannya dibuat dengan sengaja promosinya dulu di paragraf awal. Supaya konsumen interest untuk membaca caption dari awal sampai habis.
Baru, di paragraf berikutnya, konsumen diberikan penawaran-penawaran menarik lainnya. Supaya mereka mau stay tuned di Varesse.
Terakhir, frasa call to action berupa tulisan produk bisa dibeli di mana. Apakah di situs web perusahaan atau olshop.
Pola copy seperti Varesse ini sekiranya bisa diterapkan dalam konten promosi Anda.
2. Contoh copywriting Instagram untuk brand kesehatan
Untuk brand kesehatan, kami mengambil contoh KARADA.
KARADA sendiri bisa dibilang brand yang cukup unik. Ia bergerak di bidang kesehatan, tetapi lebih khusus pada kesehatan otot dan tulang. Bukan pijat atau tukang urut juga, tetapi refleksi menggunakan teknik AP Balance.
Dengan deskripsi seperti itu, berarti KARADA perlu pendekatan tersendiri dalam promosinya. Tidak bisa disamakan dengan brand kesehatan maupun pijat lainnya. Harus benar-benar berangkat dari brand identity-nya.
Maka, apa yang bisa ditawarkan adalah, tadi, teknik AP Balance-nya. Materinya bisa dimasukkan dalam konten promosi seperti contoh di gambar atas.
Tidak harus satu slide langsung penawaran seperti contoh sebelumnya.
Bisa juga dalam bentuk carousel dengan slide pertama mengangkat pain konsumen terlebih dahulu. Seperti, katakanlah, orang kalau mau relaksasi atau pijat, salah satu ketakutannya adalah salah memilih tempat pijat.
Mengingat bentuk kontennya adalah carousel, maka caption-nya bisa dalam bentuk kata-kata yang membuat audiens mau membaca konten sampai habis. Pendek saja, tidak perlu panjang-panjang seperti pada contoh sebelumnya.
3. Contoh copywriting Instagram untuk brand jam tangan
Untuk brand jam tangan, kami ambil contoh Filosofi Jam.
Menyusun copywriting untuk produk jam tangan sendiri sebenarnya susah-susah gampang. Kadang kala menarik hati target audiens, kadang kala engagement dari konten rendah.
Tetapi, balik lagi. Sebenarnya menyusun copy pun harus disesuaikan dengan intent konsumen. Apakah mereka mengikuti akun kita karena inginnya membeli? Atau memang berinteraksi dan membangun kedekatan dengan kita?
Banyaknya, untuk kasus brand jam tangan, orang-orang mengikuti akun karena ingin melihat katalog dan membandingkannya dengan kompetitor. Apakah lebih terjangkau dan berkualitas. Kalau gajian turun, barulah membeli jam tangan.
Itulah kenapa, testimoni dari konsumen sebelumnya bisa dijadikan konten promosi kita. Supaya konsumen kita yang lain semakin yakin membeli produk kita.
Pertanyaannya: buat copywriting-nya sendiri bagaimana? Apakah perlu ada teknik-teknik tertentu?
Jawabannya: antara iya dan tidak.
Iya, kalau Anda inginnya cepat. Masukkan foto ke dalam konten, kemudian caption-nya hanya melengkapi apa yang ada di dalam image saja.
Tidak, jika Anda ingin membuat konten dalam bentuk carousel. Jatuhnya ya seperti pada contoh KARADA sebelumnya.
4. Contoh copywriting Instagram untuk brand bootcamp
Berikutnya untuk brand bootcamp, barangkali ada di antara Anda yang bisnisnya bergerak di bidang ini. Untuk contohnya, kami ambil myskill.id.
Untuk brand bootcamp sendiri, seperti kita tahu, pemainnya sudah cukup banyak. Target penggunanya biasanya mahasiswa atau fresh graduate yang mencari program kursus untuk meningkatkan skill-nya.
Kalau sudah bicara program kursus, itu berarti apa yang harus ditawarkan brand adalah kelengkapan dari program itu sendiri. Apakah terstruktur, berurutan, dan sudah komprehensif. Apakah pembimbingnya sudah cukup profesional untuk memberikan materi.
Jadikan hal-hal itu sebagai bahan copywriting Anda. Kalau bisa, masukkan semuanya ke dalam konten promosi Anda.
Jangan lupa untuk menerapkan konsep psikologi harga dan scarcity marketing. Kedua hal itu wajib ada jika konten promosi Anda memang bertujuan untuk closing penjualan.
Gunakan teknik copywriting yang baik
Pada intinya, untuk membuat copy promosi yang baik, kita perlu memahami dulu intent dari target konsumen kita.
Apakah mereka mengikuti merek kita karena hanya tertarik untuk membeli. Atau memang ingin berinteraksi dan membangun hubungan dengan kita.
Meskipun merek kita mirip dengan kompetitor, misalnya, itu tidak bisa disamaratakan pendekatannya dalam membuat copywriting.
Kalaupun nekat meniru mentah-mentah, yang ada copy kita tidak berhasil sama sekali. Audiens tidak merasa relate dengan konten kita. Kita pun membuang waktu dan tenaga secara cuma-cuma.
Jadi, kita benar-benar harus mengenal target konsumen dulu sebelum memulai penjualan.
Apakah Anda mengalami kendala saat menyusun konten promosi di Instagram? Bagaimana kalau dikonsultasikan kepada Increasink?
Increasink sendiri merupakan digital agency yang bergerak di bidang branding dan digital marketing. Kami sudah berpengalaman selama 10 tahun dengan bisnis perorangan maupun perusahaan.
Silakan kunjungi laman ini jika Anda benar ingin berkonsultasi. FREE untuk 30 menit pertama bagi Anda yang baru pertama kali menggunakan layanan kami.
Terima kasih dan semoga bermanfaat.