Contoh copywriting headline yang menghipnotis, adakah?
Mungkin Anda di sini pernah melihat judul artikel clickbait. Isi artikelnya hampir tidak ada, tetapi yang baca sangat banyak. Di-share di mana-mana pula.
Atau mungkin Anda dan kompetitor membuat konten yang kurang lebih sama. Tetapi, kenapa punya kompetitor engagement-nya lebih banyak, padahal hanya beda di judul.
Itulah kekuatan dari copywriting: membuat audiens mau melirik konten Anda.
Membuat audiens mau membaca konten Anda sampai habis, dan membuat audiens secara tidak sadar mau mengambil tindakan sesuai keinginan Anda.
Sebuah digital agency bernama OptiMonk mengungkapkan fakta menarik mengenai copywriting headline.
Dikatakan bahwa betul 8 dari 10 orang melihat judul, tetapi hanya 2 dari 10 orang saja yang mau membaca kontennya sampai habis. Kira-kira seperti itulah gambarannya.
Jadi, sekarang Anda paham ya mengapa harus memikirkan dan membuat copywriting headline yang bagus.
Oke. Sebelum kami tunjukkan kepada Anda berbagai contoh copywriting yang menghipnotis, kami akan mengajak Anda mengenal cara membuatnya terlebih dahulu. Check it out!
Cara membuat copywriting headline yang powerful

1. Buat sependek mungkin

Copywriting yang menarik adalah copywriting yang dibuat sependek mungkin.
Begini.
Biasanya iklan atau ads popup secara tiba-tiba, tanpa kita menduganya sama sekali.
Karena itulah kita seringnya membacanya secara terburu-buru — maksimal cuma 3 detik.
Agar bisa melanjutkan aktivitas yang kita inginkan kembali
Itulah kenapa copywriting harus dibuat sependek mungkin. Supaya semua informasi maupun ajakan yang ingin kita masukkan ke dalam headline bisa dibaca semuanya oleh audiens.
Karena jika tidak, copywriting headline tidak akan dibaca dengan baik oleh audiens. Jatuhnya pun kita hanya akan menghabiskan uang dan tenaga.
Pertanyaannya: bagaimana cara membuat copywriting headline yang menarik tetapi efektif?
Pastikan jumlah kata dalam headline tidak lebih dari 6-7 kata. Itu.
Menurut OptiMonk lagi, panjang kata inilah yang menjadi ‘sweet spot’ dari headline popup. Sangat ideal bagi mata maupun psikologis audiens.
Seperti contoh pada gambar di bawah ini:
Bisa dilihat copy hanya terdiri dari 6 kata. Namun, enak sekali dibaca, bukan?
Begitulah kira-kira gambarannya.
2. Bahasanya akurat & jelas

Copy yang akurat dan jelas mudah untuk dicerna sekaligus dibayangkan.
Apa yang sekiranya akan didapatkan ketika perintah dari copy diikuti. Apa yang sekiranya akan terjadi bila ajakan dari copy diabaikan.
Selain itu, kita akan dianggap sebagai pihak yang dapat dipercaya. Sebagai pihak yang sudah terbukti betul kredibilitas baiknya.
Bahasa yang kurang akurat apalagi kurang jelas cenderung membingungkan audiens.
Audiens akan merasa tersesat, tidak tahu harus melakukan apa setelah membaca copy kita. Tidak tahu apakah copy tersebut memberi dampak bagi hidup mereka.
Buatlah copy sespesifik mungkin. Gunakan angka dan persentase, kalau bisa.
Alih-alih menuliskan copy “Cara Menurunkan Berat Badan”, misalnya, buatlah headline “Ini Rahasianya Turunkan Berat Badan 10 kg dalam 1 bulan”.
Namun begitu, pastikan copy kita tidak menyesatkan dan terbukti secara ilmiah.
Apakah berat badan turun 10 kg dalam 1 bulan benar sudah terbukti? Apakah ada testimoni pelanggan yang menguatkan pendapat kita?
Ketidaksesuaian copy dengan fakta di lapangan berpotensi menimbulkan kekecewaan di dalam diri audiens. Menurunkan kepercayaan mereka terhadap kita. Bahkan, dalam jangka panjang memengaruhi angka penjualan kita.
Penggunaan kata pun harus kita perhatikan. Jangan sampai, kita menggunakan istilah atau bahasa yang jarang digunakan dalam percakapan sehari-hari. Orang-orang akan bingung dan sulit menangkap maksud dari copy.
Buatlah copy sebagaimana kita mengobrol dengan teman. Mau bagaimanapun juga, audiens akan merasa lebih tergerak dengan pendekatan seperti itu.
Kita ambil contoh ads berikut ini:
Bisa dilihat bahasanya mudah dipahami. Gaya bahasanya seperti saat bercakap-cakap dengan teman. Maksudnya pun mudah untuk dicerna oleh kita.
3. Pastikan terdengar powerful

Headline Anda harus terlihat meyakinkan, powerful, dan dapat membangkitkan gairah/semangat audiens.
Tampilkan dan highlight value proposition kita. Apa yang sekiranya akan audiens dapat dari menggunakan produk atau layanan kita. Alih-alih hanya membicarakan tentang fitur, fitur, dan fitur saja.
Gunakan kata-kata powerful yang bisa membangkitkan respons alam bawah sadar audiens. Seperti, katakanlah, “gratis” dan “mudah”.
Posisikan diri sebagai orang yang sedang mengobrol langsung tatap muka dengan audiens. Gunakan kata “kamu” atau “Anda” alih-alih “kami” atau “kita”. Supaya kesan personalnya dapat.
Coba kita lihat gambar berikut ini:
Bisa dilihat bagaimana copy dirangkai dengan begitu baik. Ada kata-kata powerful seperti “win” dan “free”. Kepada audiens pun ungkapannya adalah “kamu”, bukan “kita”.
4. Ciptakan kesan urgensi

Sederhana saja.
Saat melihat suatu produk, menurut Anda, lebih menarik dibeli ketika barangnya masih tersedia banyak atau tinggal sedikit bahkan limited? Tentu jawaban Anda yang kedua, bukan?
Itulah kenapa copy sebaiknya dirangkai seolah memiliki “kesan urgensi” dan “terburu-buru”.
Supaya audiens merasakan pressure jika produk tidak dibeli sesegera mungkin. Bukankah kita pernah merasakannya juga saat membeli produk yang limited stock?
Gunakan bahasa yang “waktu” sekali seperti “hanya sampai hari ini” atau “kesempatan terakhir untuk menikmati promo ini”.
Kita ambil contoh gambar berikut ini:
Terlihat dengan jelas bagaimana copy “limited time only” dirangkai dalam ads. Ada tulisan “every four years” yang menguatkan pula.
5. Buat seunik mungkin

Posisikan diri kita sebagai audiens. Mereka pasti sering sekali melihat ads. Tiap hari ada. Atau bahkan setiap sejam sekali sudah melihat banyak ads.
Kalau copy kita tidak unik — tidak ada bedanya dengan berbagai copy lainnya, bagaimana jadinya copywriting headline kita? Apakah audiens mau meliriknya? Atau bahkan membacanya sampai habis?
Begitulah kira-kira gambarannya.
Kita harus membuat copy seunik mungkin untuk menciptakan sensasi atau pengalaman baru dalam diri audiens.
Selain supaya mereka mau membaca copy sampai habis, juga agar konten menjadi memorable, bernilai lebih, dan menjadi pelopor untuk copies sejenis berikutnya.
Gunakan bahasa yang menarik, tidak kaku, dan seolah-olah ada permainan kata-katanya. Orang-orang sudah terbiasa membaca headline yang begitu-begitu saja. Mereka memerlukan stimulus baru. Anda pun tahu itu!
Misal, dalam bahasa Inggris bisa berupa “ace solution”, “rocket revenue”, “vibe”, dan “glow up”.
Alih-alih yang sudah banyak digunakan seperti “kiss and makeup”, “read between the lines”, dan “all that glitters isn’t gold”.
Kita juga bisa memasukkan fakta unik tentang merek atau perusahaan ke dalam copywriting headline, dengan catatan ada sub-headline yang menguatkan copy tersebut. Seperti misalnya pada gambar di bawah ini:
Bisa dilihat bagaimana copy dirangkai dengan amat unik. Seolah hanya dibuat dan dimiliki oleh copywriter atau mereknya.
Kita juga bisa lihat bagaimana copywriting sub-headline menguatkan copywriting headline. Keduanya saling melengkapi dengan baik.
Setelah Anda mengetahui rumus-rumus membuat copywriting headline yang menarik, sekarang kita akan melihat seperti apa contoh copywriting-nya. Check it out!
Contoh copywriting headline berdasarkan bentuk frasa

1. Promotional headline, contoh copywriting khusus untuk berjualan
Tujuan dari headline ini adalah untuk selling produk atau layanan. Berikut contohnya:
- Check out sekarang dan dapatkan ongkir gratis
- Dapatkan cashback shopee sebesar 30%
- FREE konsultasi bagi Anda yang baru pertama kali menggunakan jasa kami.
- Daftar sekarang dan dapatkan voucher diskon sebesar 30%!
- Belanja 3 buku sekarang hemat 30%!
- Hanya di sini [nama perusahaan]! Diskon sampai 80%!
- Daftarkan email Anda dan dapatkan diskon khusus sebesar 50%!
- Beli sekarang dan nikmati promo hingga 70%!
- Dapatkan potongan 70% untuk pembelian pertama Anda!
2. Urgency headline, jenis copy yang membuat audiens merasa panik dan ketakutan kalau tidak mengambil tindakan sekarang
Jenis headline ini menciptakan rasa urgensi dalam diri audiens. Sehingga, mereka mau langsung mengambil tindakan pembelian terhadap produk kita. Berikut contoh copywriting-nya:
- Hanya hari ini! Beli 2 gratis 1!
- Free ongkir bagi Anda yang check-out belanja dalam 15 menit!
- Free ongkir untuk pembelian di atas Rp 100.000! Penawaran berakhir pada 12 september 2022!
- Promo hemat Rp 500.000 hanya berlaku hari ini!
- Last chance! Discount up to 80% + 30% off
- Subscribe email kami dan dapatkan potongan ePaper sampai 90%! Cepat, penawaran berakhir dalam 3 hari!
3. Question headline, contoh copywriting yang membuat audiens bertanya-tanya dan penasaran
Jenis headline ini akan membantu membangun antusiasme dan rasa gembira dalam diri audiens. Hal ini karena membuka pertanyaan membuat audiens seolah-olah dianggap spesial dan dinomorsatukan. Bukankah Anda juga gembira ketika orang lain menganggap kehadiran dan menanyakan pendapat Anda?
- Tunggu apa lagi? Buruan dapatkan diskon 70% Anda!
- Tanggal tua? Siapa takut! Dapatkan tambahan diskon hingga 15%!
- Beli 3 gratis 2, kapan lagi Anda mendapatkannya!?
- Ingin tahu rahasia berat badan turun 10 kg dalam 1 bulan?
- Ingin mendapatkan penghasilan sampingan Rp 5 juta dalam sebulan?
- Konsumen bayar lebih mahal untuk sebuah produk, mungkinkah terjadi?
4. Command headline – beri perintah, buat audiens tunduk berlutut kepada kita!
Dengan membuat copy seperti ini, audiens akan merasa segan untuk menolak perintah, rayuan, dan ajukan Anda. Karena bahasanya seolah-olah menyihir mereka untuk segera mengikuti permintaan yang ada dalam copy. Contoh:
- Tunggu! Anda ketinggalan free eBook Anda!
- Tunggu! Kami mau kasih Anda diskon 30% untuk order pertama Anda!
- Don’t miss our special offer!
- Dapatkan novel Absolute Justice gratis SEKARANG!
5. Direct headline, karena audiens suka yang berterus terang
Jenis headline yang tanpa basa-basi langsung to the point. Berikut contoh copywriting-nya:
- Dapatkan FREE ongkir
- [Nama produk] tersedia di toko terdekat!
- 30% off
- Discount up to 50% untuk semua produk!
6. Indirect headline, kasih kode supaya audiens penasaran
Berkebalikan dengan direct headline, headline ini tipikal yang memberi kode kepada audiens supaya mereka penasaran dan tertarik untuk mengikuti kemauan Anda. Contoh copywriting-nya:
- Take Your Office to the Cloud
- 10 Brand makeup populer yang memimpin industri di tahun 2022
7. “How to” headline, contoh copywriting yang membantu menyelesaikan masalah audiens!
Konsumen kita mencari solusi untuk pain mereka. Headline ini memberi tahu mereka bagaimana cara atau langkah-langkah menyelesaikannya. Berikut contoh copywriting-nya:
- Cara menguasai digital marketing dalam 3 bulan, ikuti program bootcamp ini!
- Cara membuat marketing campaign yang baik & benar, step by step
- Cara badan kurus alami dalam waktu 6 bulan
- 7 Langkah membuat artikel 500 kata hanya dalam 30 menit!
- 5 Cara membuat blog untuk pemula dari nol sampai berlimpah cuan!
8. News headline
Headline yang dikhususkan untuk memberikan pengumuman mengenai perusahaan atau merek kita. Contoh copywriting-nya:
- Kabar gembira! Sekarang Increasink menyediakan layanan konsultasi digital marketing secara gratis! (*Syarat dan ketentuan berlaku)
- Tesla dikabarkan akan membangun cabang baru di Indonesia!
- Menunaikan janji para penggemar, [nama perusahaan] meluncurkan produk dengan fitur tercanggih satu-satunya di abad ini!
9. Reason why headline, karena kita semua pun penasaran atas segala sesuatu
Saat membaca copy ini, audiens akan terbangkitkan rasa penasarannya untuk membaca keseluruhan konten sampai habis. Berikut contoh copywriting-nya:
- Kenapa konsumen mau membeli produk Anda?
- Ini 3 alasan kenapa produk Anda belum laku sampai sekarang!
- Jangan salah, brand juga perlu memikirkan first impression!
10. Testimonial headline, karena audiens juga butuh kepastian
Copy yang menjual saja tidak cukup. Konsumen perlu bukti lebih lanjut tentang kredibilitas dan profesionalitas dari merek kita. Untuk itulah kita membuat semacam testimonial headline.
Apa itu testimonial headline? Headline ini adalah headline mengenai testimoni konsumen terhadap produk atau layanan kita. Apakah mereka sekiranya puas dengan kita atau tidak. Apakah ada kata-kata yang sekiranya mampu menggambarkan perasaan tersebut dengan baik dan benar.
Contoh copywriting-nya kurang lebih seperti ini:
- It Shoots Into the Air Like a Cannon …
- Unique massage place
- Different kind of massage
Key takeaways

Jadi kurang lebih Anda sudah tahu ya bagaimana cara membuat copywriting headline yang menarik dan menjual. Rangkai kata sebaik dan sependek mungkin. Gunakan kata-kata yang powerful. Posisikan diri sebagai audiens.
Membuat copy yang menjual memang tidaklah mudah. Butuh jam terbang tinggi dan kemahiran untuk bisa menghasilkan mahakarya seperti itu. Namun setidaknya melihat berbagai contoh copywriting yang menarik dapat membantu kita mengatasi hal ini.
Artikel ini bermanfaat? Coba kunjungi laman ini. Siapa tahu Anda tertarik untuk membaca artikel-artikel Increasink lainnya.
Dapatkan notifikasi tentang artikel-artikel terbaru kami dengan cara berlangganan dengan Increasink.co.id. Isi data diri Anda dan klik tombol “berlangganan” di bagian bawah artikel ini.
Terima kasih dan semoga bermanfaat!