Interaksi akun bisnis Instagram terus menurun di tahun 2022! Sudah mencoba berbagai cara tapi tetap tidak berhasil! Apakah kehadiran fitur chronological feed mampu menjawab persoalan ini?
Percaya atau tidak, tahun 2022 menjadi pukulan berat bagi kebanyakan pengguna akun Instagram, termasuk pula business owners sekalian. Bagaimana tidak, jumlah reach terus menurun. Minimnya jumlah interaksi pada tiap postingan seolah-olah menunjukkan ketidakminatan followers. Tambah pula followers stuck dan tidak kunjung bertambah.
Adalah pembaruan algoritma secara terus-menerus menjadi salah satu penyebabnya. Bermodalkan ambisi mengalahkan kompetitornya, yakni TikTok, pihak Instagram meluncurkan sejumlah fitur baru agar semakin banyak akun yang mau menghabiskan waktunya di Instagram. Salah satunya membuat postingan yang kita lihat adalah postingan yang relate/sering berinteraksi. Ini membuat hanya 10 persen followers yang dapat melihat postingan business owners.
Dikutip dari laman VOI, Head of Instagram Adam Mosseri mengatakan, saat Instagram memutuskan mencabut pemasangan fitur chronological feed, semua akun dikabarkan kehilangan 70 persen postingan dari followers di feed mereka. Menjadi alasan pula mengapa fitur chronological feed atau feed sesuai kronologis diluncurkan secara resmi pada Rabu, 23 Maret 2022.
Kendati demikian, dengan adanya fitur baru tersebut, pengguna akun Instagram dapat menikmati solusi atas menurunnya interaksi pada akun mereka melalui pendekatan baru. Simak tulisan berikut untuk mengetahui alasannya.
Apa saja fitur chronological feed?

Seperti disebutkan sebelumnya, Instagram telah meluncurkan fitur chronological feed pada Maret 2022, dan kini fitur tersebut sudah resmi terpasang di perangkat iOS dan Android.
Melalui fitur ini, pengguna bebas memprioritaskan akun mana saja untuk diikuti perkembangannya secara up-to-date. Cukup dengan memilih antara “Following” dan “Favorites”.
Opsi “Following” membantumu melihat postingan terkini dari akun following sesuai urutan waktu. Sementara opsi “Favorites” membebaskanmu untuk memilih akun mana saja yang ingin tidak dilewatkan, dengan batas maksimal 50 akun.
Tambah lagi, akun di daftar favorit pengguna akan berbintang dan lebih diprioritaskan untuk muncul di “Home Feed”. Pengguna juga bisa mendapatkan jangkauan konten yang lebih stabil.
Meski begitu, konten Story dan Reels (non Feed) tidak akan muncul di feed “Following” dan “Favorites”. Kemungkinan besar ini dilakukan agar tidak membingungkan user.
Tambah lagi, kata pihak Instagram, feed “Following” dan “Favorites” hanya bekerja berdasarkan urutan waktu, tidak menggunakan algoritma. Sehingga tidak terlalu berpengaruh terhadap perubahan cara kerja feed.
“People have a better experience on Instagram with ranked feeds, so we’re not going to make people default to a chronological feed,” ungkap pihak Instagram. Itulah sebabnya pengguna tetap bisa menggunakan “home feed” secara default.
Celah fitur chronological feed

Meski begitu, penggunaan feed secara manual, mengutip dari Social Media Today, berkemungkinan besar belum tentu digunakan banyak pengguna. Tidak semua orang mau meluangkan waktu untuk menekan tombol “Following” dan “Favorites”, lantaran ketiadaan algoritma dalam menampilkan postingan paling relevan di feed.
“When we first launched in 2010, Instagram was a single stream of photos in chronological order. But as more people joined and more was shared, it became impossible for most people to see everything, let alone all the posts they cared about,” ungkap pihak Instagram.
Belum lagi mempertimbangkan perilaku pengguna yang lebih cenderung menghabiskan waktu dengan menikmati konten Story dan Reels (non feed) ketimbang melihat feed. Menunjukkan betapa banyaknya pengguna yang masih nyaman dengan algoritma Instagram.
Katakanlah, semisal, di masa mendatang Instagram menerapkan fitur chronological feed secara penuh — tidak lagi menggunakan algoritma. Tetap saja berpotensi menimbulkan masalah baru, terutama pada pengguna yang belum siap menghadapi perubahan seperti ini.
Benar saja, dikutip dari laman Stellasoft, fitur chronological feed menyebabkan pengguna kesulitan mengikuti postingan yang sedang viral. Karena, pengguna langsung diarahkan untuk melihat postingan terbaru dari menit antar menit. Sehingga business owners harus memposting di waktu yang tepat agar terhindar dari interaksi postingan yang rendah.
Itu pun belum tentu menjamin postingan business owners mendapat banyak interaksi. Mengunggah konten di waktu paling ramai tetap saja berpotensi didahului konten serupa yang terlebih dahulu muncul di feed.
Tetap ada Peluang

Kebebasan untuk memilih antara fitur chronological feed dan home feed memberi pengalaman baru kepada pengguna berupa sensasi memegang kendali. Termasuk pula menentukan aturan main berinteraksi dalam Instagram. Apakah Instagram akan lebih condong pada algoritma atau tidak.
Itulah sebabnya penggunaan opsi “Following” dan “Favorites” tidak selamanya buruk. Bahkan, bisa dibilang memberi peluang bagi sebagian besar business owners.
Dengan konsisten mengunggah konten feed yang relate dengan audience, akan ada banyak akun yang bertahan menjadi followers akun Instagram business owners. Apalagi jika konten diunggah pada waktu yang tepat dengan hashtag yang tepat pula, sudah pasti jumlah reach akan mengalami peningkatan.
Hal ini tentunya akan memudahkan usaha kecil untuk bersaing dengan brand dan influencer besar di Instagram. Mengembalikan kita pada berkehidupan di Instagram dulu, yang saling berlomba-lomba sering membagikan konten untuk menarik minat calon customer.
Peluangnya adalah bagaimana kita dapat jeli dan on-trend dalam membuat postingan yang relate dan berkualitas di home feed atau chronological feed. Dan yang tidak kalah penting adalah menentukan strategi sosial media yang tepat, mulai dari perumusan kalender konten hingga penjadwalan postingan sesuai dengan Brand Value bisnis Anda.
Untuk hal ini Increasink siap membantu bisnis Anda! Berpengalaman 10 tahun dengan bisnis perorangan dan perusahaan. Kami siap membantu mengelola akun bisnis Instagram Business Anda!
Jadwalkan 30 menit Konsultasi Gratis
Sumber: Mashable | Social Media Today | Stellasoft | Techcrunch | The Lovely Escapist | Voi.id