Branding produk merupakan salah satu strategi penting dalam mengenalkan brand kepada konsumen. Karena, lewat strategi ini, bisnis dapat memberitahu konsumen mereka bagaimana produk mereka berbeda dengan yang lainnya.
“Apa sih yang membuat produk x terkenal dan laku keras?”
Berkualitas? Itu sudah pasti. Tapi, apakah berkualitas saja sudah cukup? Sayangnya, tidak.
Kenapa bisa seperti itu? Karena, syarat utama untuk menjadi produk berkelas dunia ada pada kualitas branding produknya.
Branding produk berkualitas tinggi selalu membuat konsumen merasa puas dan ingin terus membeli produk brand, sementara branding produk berkualitas buruk membuat konsumen merasa kecewa dan tidak mau membeli produk lagi.
Mari kita ulik lebih jauh mengenai branding produk: apa itu branding produk, jenis-jenisnya, bagaimana melakukannya bisa menguntungkan bisnis Anda, dan bagaimana cara mudah menerapkannya.
Apa itu branding produk?

Menurut rockcontent, branding produk merupakan salah satu strategi branding untuk memperkenalkan produk secara luas.
Nantinya, produk akan dikemas sebaik mungkin sehingga konsumen langsung tahu apakah produk tersebut milik brand A atau B. Entah ada logo, nama, ataupun kombinasi warna yang menggambarkan brand.
Bisa dibilang, branding produk itu gampang-gampang susah dilakukan. Di satu sisi Anda harus mengikuti panduan brand dengan benar, tapi di sisi lain Anda tinggal menambahkan logo, nama, dan warna brand.
Namun pada akhirnya, memahami apa itu branding produk bakal membantu sekali di sisi pengembangan bisnis Anda. Asalkan Anda memahaminya dengan tepat.
Bedanya branding produk dengan jenis-jenis branding lainnya

Sampai di sini mungkin Anda sudah memahami dengan baik apa itu branding produk. Namun pertanyaannya, apakah Anda sudah bisa membedakan branding produk dengan jenis-jenis branding lainnya?
“Lho, memangnya branding banyak jenisnya, ya?”
Meskipun ada beberapa kesamaan antara branding produk dan branding perusahaan, ada juga banyak perbedaan.
Jelas saja iya. Karena branding sendiri sebenarnya terbagi menjadi enam macam, yaitu branding produk, cultural branding, destination branding, personal branding, service branding, retail branding, dan corporate branding.
Mari kita kupas satu per satu.
1. Cultural branding
Intinya, bangsa, lokasi, atau orang-orang asalnya diasosiasikan dengan identitas yang sesuai dengan kebiasaan unik mereka, seperti misalnya orang Jepang diidentikkan dengan pribadi yang disiplin dan rajin.
Jadi, bedanya cultural branding dengan branding produk terletak pada sifat yang di-branding.
2. Destination branding
Jenis branding satu ini mencoba menggambarkan identitas, kota, daerah, wilayah tertentu, dan bahkan negara untuk kebutuhan promosi pariwisata, seperti misalnya “I Love New York” dan Menara Eiffel.
Bedanya dengan branding produk ada pada objek yang di-branding.
3. Personal branding
Branding ini bertujuan untuk memperkenalkan dan membangun reputasi diri di hadapan publik. Sehingga saat membahas sesuatu, orang-orang langsung mengingat si pelaku personal branding. Bukan berarti “pencitraan” atau menciptakan kepribadian palsu.
Branding produk dan personal branding berbeda di sisi objek dan cara membangunnya.
4. Service branding
Memberikan layanan yang ramah, aktif, cepat tanggap, dan profesional. Sehingga, konsumen jadi merasa nyaman ketika bertransaksi dengan brand. Contoh: satpam BCA dikenal dengan keramahan dan profesionalitasnya.
Jadi, bedanya branding produk dan service branding bisa dilihat dari siapa yang mem-brandingnya.
5. Retail branding
Penampilan fisik bisnis didesain sedemikian rupa sehingga konsumen atau karyawan merasa terkesan dengan brand. Seperti dekorasi ruangan, jenis lantai yang dipilih, musik yang diputar, dan masih banyak lagi. Contoh: penampilan fisik kantor perusahaan eCommerce terbesar di Indonesia, membuat orang-orang ingin mendaftar menjadi karyawan mereka.
Perbedaan antara branding produk dan retail branding ada pada apa yang di-branding.
6. Corporate branding
Memperkenalkan brand dengan menyebutkan apa produk yang ditawarkan, bagaimana caranya berkomunikasi ke konsumen, dan apa saja kontribusinya terhadap kehidupan masyarakat. Contoh: Increasink merupakan digital & creative agency penyedia layanan social media management dan branding untuk bisnis perorangan maupun perusahaan.
Corporate branding lebih berfokus pada identitas brand, sementara branding produk lebih detail menceritakan produk.
5 Manfaat branding produk

5 Cara efektif branding produk

1. Pahami siapa konsumen potensial Anda
Buatlah profil target konsumen Anda. Posisikan diri Anda sebagai mereka, kira-kira apa yang diinginkan mereka sampai harus membeli produk Anda. Dengan begitu, Anda bisa tahu bagaimana cara menempatkan brand Anda di hadapan target konsumen.
2. Curi-Curi pandangan dengan kompetitor
Analisis, kira-kira apa positioning dan branding produk mereka. Dari situ, lihatlah apa manfaat yang sudah diberikan mereka kepada target konsumen Anda. Manfaatkan celah yang terlewat oleh mereka dan ternyata cocok dengan brand Anda.
3. Tentukan brand positioning Anda
Gunakan informasi tentang target konsumen dan kompetitor Anda sebagai brand positioning Anda.
4. Product packaging
Pastikan product packaging menggambarkan identitas dan nilai-nilai brand Anda. Baik itu di bagian tutup produk, bentuk produk, maupun bahan produk itu sendiri.
5. Membuat iklan
Iklan dibuat sedemikian rupa sehingga bisa memperkenalkan produk dengan baik. Mulai dari desain yang menarik tapi sesuai dengan identitas brand hingga copywriting yang menjelaskan produk. Jadi, iklan tidak hanya fokus untuk keperluan marketing saja.
Penutup
Bisnis yang tidak memahami branding produk dengan baik akan kehilangan peluangnya untuk menjangkau lebih banyak audiens. Melalui branding produk, brand dapat membedakan dirinya dengan kompetitor tanpa kehilangan daya tariknya. Penting bagi suatu brand untuk meluangkan waktunya untuk merencanakan strategi branding produknya.
Kebetulan, Increasink menyediakan layanan untuk berkonsultasi soal branding produk. Untuk konsultasi pertama, Anda bisa mendapatkannya secara gratis, lho! Jika tertarik, silakan langsung menghubungi kami.
Sumber: 99designs | Chron | Moka | rockcontent | Sortlist