fbpx
logo increasink blog

Brand Preference adalah Tanda Konsumen Mencintai Merek Anda

November 29, 2022
Brand Salience adalah Tanda Merek Menjadi Top of Mind

Benar brand preference adalah tanda konsumen mencintai merek kita? Memangnya, brand preference itu apa sampai dikatakan seperti itu? 

Adalah benar brand preference memiliki dampak seluar biasa itu.

Menurut conjointly.com, brand preference membantu meningkatkan pendapatan, profit, sekaligus market share secara jangka panjang.

Brand preference juga secara tidak langsung membantu membangun brand equity, di mana nantinya membentuk brand popularity dan kekuatan merek di pasar.

Dengan demikian, pada akhirnya, brand preference membantu sales kita. 

Brand preference adalah…

brand preference adalah soal kecenderungan pelanggan dalam memilih suatu merek ketimbang merek-merek lainnya
Brand preference adalah @Sajitha/OpenGrowth

Parameter yang menunjukkan seberapa kuat merek di pasar berdasarkan tingkat kesukaan pelanggan terhadap merek.

Ketika pelanggan memilih suatu merek di atas merek lain secara konsisten, sekalipun merek kita punya banyak kompetitor.

Oleh karena pelanggan sendiri sudah mencoba berbagai produk dari merek-merek lain. Tahu betul lebih-kurangnya seperti apa. Hingga akhirnya memutuskan untuk memilih merek kita.

Jadi istilahnya, setiap dihadapkan pada suatu keputusan, pelanggan dengan brand preference yang baik akan setia memilih merek kita.

Makanya di satu sisi, brand preference dianggap sejalan dengan brand loyalty

Karena memang brand loyalty menjadi penentu kenapa pelanggan lebih memilih merek kita ketimbang kompetitor.

Di satu sisi juga, preferensi pelanggan dalam memilih merek kita, lama-kelamaan akan berbuah pada brand loyalty.

Jikalau terjadi secara konsisten, bisnis niscaya akan sukses dan berkelanjutan.

Baca Juga  Kita Cari Tahu Apa Brand Positioning Indomie!

Berbeda dengan brand equity

Brand preference berbeda dengan brand equity
Brand preference berbeda dengan brand equity @Sajitha/OpenGrowth

Sementara brand equity membicarakan tentang nilai dari suatu merek, sehingga dikatakan bernilai positif bilamana menjual produk-produk berkualitas.

Brand preference adalah soal kecenderungan pelanggan dalam memilih suatu merek di atas merek lainnya dalam membeli suatu produk.

Brand equity bisa terus ter-develop sepanjang waktu, tergantung pada bagaimana progres dari hubungan antara pelanggan dan merek.

Jadi, brand equity akan terus berubah (tapi tidak jauh dari nilai-nilai dasarnya), mengikuti tahapan merek dalam melalui brand awareness, brand association, hingga brand loyalty.

Sedangkan brand preference mencerminkan brand equity yang positif (meski besarannya juga bisa berubah-ubah sepanjang waktu, asal tetap positif).

Faktor-faktor dari brand preference adalah…

  • Brand awareness, sejauh mana kesadaran pelanggan mengenai suatu merek.
  • Brand advocacy, seberapa jauh pelanggan mau mempromosikan produk atau merek kita secara cuma-cuma.
  • Brand loyalty, seberapa setia pelanggan terhadap merek kita.
  • Brand equity, seberapa positif merek dipandang oleh pelanggan.
  • Brand engagement, seberapa jauh pelanggan mau terlibat dalam hubungan dengan merek.
  • Brand identity, seberapa kuat brand identity merek di mata pelanggan.
  • Brand image, seberapa kuat citra merek tertanam dalam alam bawah sadar pelanggan.

Cara menciptakan brand preference

1. Highlight benefit kita

Ingat, brand preference adalah soal kecenderungan pelanggan dalam memilih merek kita di atas merek-merek lain.

Mau tidak mau, kita harus tahu apa yang membuat merek kita menonjol di antara para kompetitor.

Bukan berarti tentang merek atau produk. Pelanggan tidak mencari itu dari merek kita!

Mereka mencari solusi untuk pain point mereka!

Mereka ingin tahu apakah value proposition kita dapat membantu menyelesaikan permasalahan mereka.

Mereka ingin tahu, apakah value proposition membantu mereka melihat gambaran mengenai merek secara keseluruhan.

Baca Juga  5 Manfaat Memiliki Banyak Opsi Warna bagi Brand Anda

Itu kenapa kita perlu men-highlight benefit kita. Biar pelanggan me-notice value proposition kita.

2. Ciptakan customer profile kita

Entah itu mencakup data pribadi tentang pelanggan maupun data-data penting lainnya.

Terpenting, kita menciptakan customer profile selengkap mungkin agar mengenal lebih dekat dengan pelanggan.

Supaya nantinya tahu bagaimana cara agar lebih dekat dengan pelanggan dengan menggunakan cara-cara yang mereka sukai.

3. Meningkatkan customer engagement

Ingat, pelanggan tidak mencari produk atau merek dari kita. Bagaimanapun, sudah banyak merek atau produk yang sama dengan punya kita!

Konsumen mencari nilai dan manfaat dari kita. Seperti tadi sudah disebutkan sebelumnya; mereka mencari value proposition dari kita.

Namun, tidak hanya value proposition

Mereka juga mencari hubungan emosional yang kuat dengan merek kita. Ya, mereka sangat mau membangun hubungan pertemanan dengan merek kita!

Maka, bangunlah hubungan yang kuat dengan pelanggan.

Buatlah konten-konten sedemikian rupa sehingga seperti bercerita atau membangun hubungan dengan pelanggan. 

Tidak melulu konten seputar tips atau informasi, tetapi seolah tidak ada sisi emosional yang terbangun dengan pelanggan sama sekali.

4. Bantu pelanggan di setiap tahap customer journey mereka

Perlu diketahui bahwa pelanggan kita tidak melulu langsung membeli produk begitu menemukan produk atau merek kita.

Mereka pasti akan melalui tahapan-tahapan tertentu untuk bisa sampai di tahap pembelian.

Itulah kenapa kita perlu membantu pelanggan di setiap tahap customer journey mereka. 

Tujuannya, supaya kita dapat membantu mereka melalui customer journey sampai berakhir di tahap pembelian.

Kami sudah pernah mengulas mengenai tahapan-tahapan customer journey, serta apa saja yang harus dilakukan di setiap tahapannya. Silakan baca di sini, ya!

Baca Juga  4 Tips Sukses Branding untuk Brand Healthcare

5. Bangun brand loyalty

Terakhir, membangun brand loyalty dalam diri pelanggan.

Ingat, brand preference adalah soal bagaimana pelanggan lebih memilih merek dibandingkan merek-merek lain.

Itu kenapa, brand loyalty harus dibangun sedemikian rupa sehingga brand preference terbangun dengan baik.

Brand loyalty yang terbangun dengan baik memungkinkan pelanggan untuk memiliki brand preference yang baik pula. Sehingga, mendatangkan lebih banyak penjualan daripada biasanya.

Bagaimana cara membangun brand loyalty yang baik?

  • Membuat loyalty program.
  • Sering-sering meminta feedback kepada pelanggan.
  • Sering-sering mengirimkan pesan atau email yang dipersonalisasi.
  • Dan masih banyak lagi caranya.

Itulah penjelasan mengenai brand preference adalah seperti apa.

Pada intinya, brand preference adalah soal bagaimana pelanggan lebih memilih merek dibandingkan kompetitor.

Dengan brand preference yang baik, niscaya sales lebih banyak dari sebelum-sebelumnya.

Silakan baca artikel-artikel berikut ini untuk memperkaya wawasan bisnis Anda:

Terima kasih dan sampai jumpa!

Share this article:

DOWNLOAD

E-book Gratis

Dapatkan berbagai e-book seputar Marketing, Branding, SEO, Social Media secara gratis.

Langganan Newsletter Increasink

Dapatkan beragam artikel tutorial, insight dan tips menarik seputar dunia branding dan digital langsung melalui email Anda.
Berlangganan gratis sekarang!

By entering your email, you agree to our Terms of Service and Privacy Policy.

Anda mungkin suka

Mau meningkatkan Bisnismu di Dunia Digital?

Dapatkan beragam artikel tutorial, insight dan tips menarik seputar dunia branding dan digital langsung melalui email Anda. 

Berlangganan gratis sekarang!

free e-book

Manfaatkan social media trend untuk menjangkau lebih banyak pelanggan melalui media sosial.