Sudah tahu brand positioning Aqua adalah apa? Apakah sama dengan yang kita kira selama ini atau justru berbeda sama sekali? Simak jawaban lengkapnya di Increasink.co.id!
Sekilas tentang Aqua

Siapa tidak kenal Aqua.
Produk air minum dalam kemasan (AMDK) satu ini sudah sering kita gunakan di kehidupan sehari-hari.
Sampai-sampai kalau menyebut minuman mineral botol, maka kita langsung ingatnya ya Aqua. Bukan yang lain-lain.
Unik sekali ‘kan Aqua ini?
Pertanyaannya: bagaimana kok Aqua bisa sampai segitunya? Sampai-sampai kita mengingat Aqua terus sepanjang waktu?
Jawabannya: ada pada brand positioning-nya yang kuat.
Tapi, sebelum menjelaskan apa itu brand positioning Aqua, ada baiknya kita mengetahui dulu sekilas tentang berdirinya bisnis Aqua.
Simak video sebagai berikut:
Key takeaways dari video:
- Produk Aqua awalnya tidak diminati oleh masyarakat Indonesia, karena dirasa tidak penting — buat apa beli air putih, kalau bisa merebus air di rumah?
- Dalam tiga tahun pertama penjualan, bisnis Aqua mengkhawatirkan dan bahkan siap untuk gulung tikar.
- Aqua baru laku ketika harga dinaikkan tiga kali lipat dan menyasar target pasar yang lebih spesifik (para karyawan di perusahaan asing). Katanya, karena merasa produk Aqua segar dan berkualitas dengan harganya yang dinaikkan.
Jadi, sekalipun Aqua produk pertama AMDK di Indonesia, tetap ada struggle dalam bisnisnya, ya. Tidak langsung diterima begitu saja oleh masyarakat kita.
Lantas, apa hubungannya dengan brand positioning?
Jelas, ada hubungan kentara antara masa awal berdirinya dan brand positioning Aqua.
Sementara brand positioning membicarakan tentang bagaimana caranya agar bisnis bisa terus menjadi top of mind di niche market.
Menegaskan kepada konsumen tentang apa posisi dan sikap yang diambil oleh bisnis.
Supaya konsumen tahu bedanya bisnis dengan kompetitor dengan baik.
Aqua sendiri baru diterima ketika brand positioning-nya sudah jelas.
Brand positioning Aqua
Yaitu produk AMDK yang segar dan berkualitas, dan itu ditunjukkan dengan harganya yang memberi kesan eksklusif.
Jadi istilahnya, yang dibeli konsumen dari Aqua bukanlah murni produknya.
Karena seperti dikatakan tadi dalam video; kalau produknya saja, masyarakat menolak kehadiran Aqua dengan cukup keras.
Tapi yang dibeli adalah value atau manfaat yang ditawarkan dari produk Aqua.
Value atau manfaat itu, salah satunya, dibentuk oleh brand positioning Aqua yang kuat.
Maka, tak mengherankan bila Aqua selalu menduduki posisi puncak untuk kategori AMDK.
Sampai menguasai pangsa pasar sebesar 45 persen.
Sampai-sampai kalau kita menyebut AMDK, yang kita ingat pertama kali adalah Aqua, bukan merek yang lain.
Bukti brand positioning Aqua adalah seperti itu
- Sekitar 2005-2006, Aqua pernah melakukan repositioning dengan mencitrakan diri sebagai merek dengan produk yang sehat dan berkualitas.
- Beberapa tahun lalu, pernah ada kampanye #AdaAqua yang menunjukkan tentang rasa segar yang diperoleh konsumen dari meminum produk Aqua. Dikatakan bahwa penjualan Aqua meningkat, bahkan jumlahnya 30 persen lebih besar dari target awal.
- Kampanye sekarang, yaitu Aqua Dulu Murni & Terlindungi, juga menunjukkan tentang rasa segar dan kesehatan yang diperoleh konsumen dari meminum produk Aqua.
Perlu diingat bahwa produk AMDK tidak bisa diubah dari segi kandungan maupun rasa.
Jadi antara Aqua dan AMDK lainnya, jatuhnya ya sama saja. Tidak ada perbedaan yang begitu signifikan.
Alhasil, perusahaan perlu berupaya lebih keras dalam menegaskan keunggulan produk mereka.
Supaya pelanggan semakin yakin untuk membeli produk dan bahkan melakukan pembelian ulang.
Di sinilah brand positioning memainkan peranan penting: untuk membantu merek atau bisnis menegaskan apa keunggulan mereka dibandingkan kompetitor.
Key takeaways
Jadi kurang lebih itu brand positioning dari Aqua.
Adalah minuman sehat dan berkualitas yang menjadikan Aqua disenangi oleh masyarakat kita hingga sekarang.
Konteks sehat dan berkualitas di sini berkaitan erat dengan kesan yang eksklusif atau elit. Sehingga lebih cocok kalau harganya dinaikkan.
Dengan demikian, segala strategi terkait bisnis juga harus disesuaikan dengan brand positioning kita. Supaya konsumen dapat ‘merasakan’ atau ‘memahami’ brand positioning dari bisnis kita.
Ingat, tanpa brand positioning ini, seperti kita simak dari cerita Aqua tadi, akan sangat sulit bagi Aqua untuk bisa berjaya seperti sekarang.