Singkat cerita, branding sekarang ini memang menjadi hal paling esensial bagi semua industri, khususnya brand healthcare.
Seiring dengan meningkatnya jumlah permintaan konsumen terhadap brand untuk go online setiap tahunnya.
Saat ini pun, sudah banyak brand healthcare yang merambah dunia digital.
Mungkin Anda sering melihat situs klikdokter.com, aplikasi Halodoc, atau semacamnya. Yah, itulah contoh sederhananya.
Nama-nama brand tadi juga sudah tidak asing lagi di telinga Anda, bukan? Bahkan, saking terkenalnya, mereka sangat mungkin menjadi pilihan pertama Anda dan keluarga ketika sedang ada keluhan kesehatan.
Apakah Anda pernah bertanya-tanya kenapa mereka bisa segitunya — menempel kuat di ingatan kita?
Jawabannya, ada pada bagaimana mereka merencanakan dan melakukan aktivitas branding.
Mereka tahu betul bagaimana cara menciptakan persepsi yang baik di mata target audiens mereka.
Mulai dari membuat nama dan logo perusahaan sampai pada bagaimana menunjukkan profesionalitas diri. Semua benar-benar dipikirkan secara matang.
Jadi, ya, pada intinya aktivitas branding yang mereka lakukan tidak berhenti sampai pada membuat nama, logo, tagline, atau elemen branding lainnya
Kami pernah membahasnya di sini, kalau brand = nama + logo perusahaan itu hanya mitos belaka. Silakan membacanya untuk mengetahui mitos branding lainnya.
Namun, bagaimana caranya agar brand bisa mudah diingat dan berhubungan dengan baik dengan konsumen, sesuai dengan keinginan kita di awal.
Lantas pertanyaannya,
Bagaimana cara melakukan branding untuk brand healthcare?
Berikut cara yang dapat kita terapkan:
1. Tentukan brand positioning

Ini langkah pertama & wajib kita lakukan.
Karena dari sinilah brand healthcare bisa tampil stand out dari para kompetitor. Membuat target pasien pada akhirnya tahu apa bedanya brand kita dengan mereka.
Cara melakukannya: brand positioning bisa dilakukan dengan menentukan apa yang membuat brand kita menjadi unik.
Dimulai dengan riset kompetitor terlebih dahulu, baru setelah itu dilanjutkan dengan membuat kesepakatan bersama beberapa orang penting di perusahaan kita.
Selain nantinya brand positioning jadi lebih akurat, setidaknya internal tim tahu bagaimana menjawab pertanyaan tentang seperti apa brand kita.
2. Tetapkan brand identity

Menurut Ignyte, sebagian besar brand healthcare kurang memikirkan bagaimana brand identity mereka yang tampak kurang bersemangat dan membosankan.
Kita bisa melihatnya langsung dari palet warna dan pilihan font mereka sama ini. Hampir semuanya sama saja dan seolah tidak ada pengembangan.
Padahal, brand identity sama pentingnya dengan brand positioning dalam hal memperkuat identitas brand.
Brand identity adalah cara tercepat untuk memberi tahu keunikan dari brand kita. Bahkan, meningkatkan efektivitas dari penyampaian pesan brand.
Cara melakukannya: Oke, ini akan menjadi pembahasan yang agak panjang, tetapi setidaknya dapat memudahkan kita ketika mempraktekkannya.
Pertama, buat daftar lengkap kombinasi warna yang dikelompokkan berdasarkan tujuan penggunaannya. Misalnya seperti warna hitam-putih untuk event A, warna hitam saja untuk event B, dan seterusnya.
Pastikan juga logo dibuat sebagus mungkin dan bisa mewakili brand dalam jangka panjang, di mana sesuai juga dengan kombinasi warna yang telah ditentukan.
Kami sudah pernah membahasnya di sini, bisa dilihat langsung di poin ketiga, ya. Bagaimana keselarasan antara logo dan kombinasi warna akan memudahkan target audiens dalam mengidentifikasi brand kita.
Sudah dibaca?
Oke! Berikutnya ada ciri-ciri dari logo yang membuat brand healthcare jadi menonjol. Apa saja itu?
- Memiliki kesan elegan dan berkelas.
- Konseptual atau ada story di balik logo tersebut.
- Mudah diingat dan dibedakan dari kompetitor.
Tahu ciri-ciri logo saja tidak cukup. Kita juga harus tahu trik praktisnya agar tidak kesulitan saat membuat logo.
Dalam pemilihan kombinasi warna untuk logo, misalnya. Kita harus memastikan agar warna logo mewakili:
- Tempat perusahaan berada.
- Kultur kerja perusahaan dan produk unggulan.
- Karakteristik pasar yang ditargetkan perusahaan.
- Strategi marketing yang akan digunakan.
Beberapa brand healthcare memilih hijau dan biru untuk memberikan efek kalem dan damai pada target pasien mereka.
Namun, ada juga yang memilih warna dalam rentang merah ke kuning atau biru ke hijau.
Tidak ada batasan! Kita bebas memilihnya, asal sesuai dengan empat hal tadi, dan dalam satu kombinasi tidak melebihi empat warna.
Berikutnya soal pemilihan simbol. Kita tahu sendiri ya bagaimana brand healthcare lekat dengan simbol palang merah dan lainnya. Dan bagaimana ini membedakannya dengan industri lain yang hanya mengandalkan logo saja.
Nah, simbol sendiri bisa kita pilih dengan menimbang-nimbang hal berikut:
- Simbol tidak menyinggung suku atau umat agama tertentu
- Simbol harus mudah dibaca dan dipahami oleh siapa pun.
- Simbol harus terlihat seperti pelengkap di logo. Jangan sampai lebih menonjol dan ilustratif darinya.
Terakhir, font warna dalam desain logo. Tidak kalah pentingnya dengan simbol maupun logo itu sendiri.
Dalam memilih font warna, kita cukup memerhatikan hal-hal sebagai berikut:
- Font mudah dibaca orang-orang.
- Font dan logo tampak seperti satu-kesatuan.
- Cukup menggunakan 1-2 jenis font saja.
- Hindari menggunakan jenis font yang terlalu terkesan “italic”.
3. Storytelling

Semua manusia di dunia ini sangat menyukai cerita, begitu juga dengan target audiens kita. Apalagi kalau ceritanya menggugah emosi dan rasa, tambah lebih suka lagi.
Cara melakukannya: beruntungnya, brand healthcare tidak akan pernah kehabisan cerita emosional untuk dibagikan. Kisah pilu perjuangan para pasien tentu menjadi salah satu contoh terbaiknya.
Kita juga bisa memberikan edukasi kesehatan kepada audiens. Mungkin, tentang kondisi kesehatan yang sering diabaikan oleh mereka. Ataupun lainnya.
4. Patient experience

Kunci kesuksesan brand healthcare ada pada bagaimana kualitas pelayanan mereka selama ini. Apakah pasien puas atau malah kecewa dengan pelayanan dari brand.
Cara melakukannya: Kita harus menempatkan diri sebagai konsumen.
Ketika mengunjungi rumah sakit atau klinik, apa ekspektasi mereka terhadapnya? Apakah mendapatkan pelayanan terbaik? Perawat dan dokter ramah? Oh, mungkin juga antreannya tidak panjang?
Dengan merumuskan pertanyaan-pertanyaan tadi, kita bisa lanjut dengan menetapkannya sebagai kultur perusahaan. Supaya siapa pun itu tetap semangat & terinspirasi untuk bekerja sebaik mungkin.
Biar terukur dan terencana, kita bisa melakukan follow-up dengan cara meriset dan mengevaluasi kinerja kita selama ini.
Bisa dengan meminta para pasien mengisi survei online. Atau, mewawancarai langsung pasien lama tentang bagaimana pengalaman mereka selama berhubungan langsung dengan brand kita.
Mari optimalkan brand healthcare
Brand healthcare pada akhirnya memiliki ciri khasnya sendiri, sehingga pendekatan brandingnya tidak bisa disamakan dengan brand lainnya. Mulai dari penetapan brand identity hingga brand positioning. Semua harus direncanakan sebaik mungkin dan disesuaikan dengan karakter brand healthcare.
Pastikan Anda selalu mengetahui update branding terkini. Sebab, dengan memperkaya khazanah, Anda dan tim dapat mengoptimalkan brand dengan cara yang tepat.
Berlangganan dengan Increasink.co.id untuk mendapatkan pemberitahuan tentang artikel-artikel terbaru kami. Kunjung laman ini untuk membaca artikel branding lainnya.
Sumber: Ignyte | Inkbot Design