Brand exposure adalah kunci merek dikenal oleh masyarakat luas? Benaran atau benaran? Bukannya brand awareness ya yang membuat merek jadi dikenal orang-orang?
Menurut Anda bagaimana? Apakah brand exposure yang membuat merek dikenal banyak orang? Atau justru malah brand awareness?
Sebentar, sebentar…atau malah dua-duanya sama saja sebenarnya? Tidak ada perbedaan sama sekali?
Begini. Apa yang pertama kali terlintas di pikiranmu ketika mendengar kata exposure dan awareness?
Betul sekali.
Exposure kalau diserap ke bahasa Indonesia artinya eksposur atau mendapat perhatian dari mana-mana.
Sementata brand awareness adalah kesadaran merek. Bagaimana akhirnya konsumen bisa menyadari keberadaan merek.
DISCLAIMER DULU. Sebelum menjelaskan lebih lanjut, ada baiknya kita menyelami makna brand exposure lebih jauh.
Di artikel ini kita akan bahas mengenai:
- Definisi brand exposure
- Perbedaan brand exposure dengan brand awareness dan bahkan marketing
- Cara meningkatkan brand exposure.
Yuk, langsung saja kita bahas!
Brand exposure adalah

Seperti tadi sudah dijelaskan; intinya bagaimana merek bisa mendapat perhatian dan eksposur di mana-mana.
Entah dalam bentuk mengiklankan merek atau sekadar memperlihatkan nama di banner pinggir jalan.
Tujuannya, tak lain dan tak bukat buat menunjukkan siapa diri merek jika diposisikan sebagai seorang manusia.
Bahasa sederhananya seperti ketika membangun hubungan dengan pelanggan.
Tentu dari mereka tidak mau kan jika berhubungan dengan robot. Bagaimanapun, pelanggan membeli nilai atau manfaat dari kita, bukan produk atau bahkan fitur-fiturnya.
Kenapa sih sampai perlu ada brand exposure?
Buat apresiasi pelanggan kita karena selama ini telah tahu siapa diri kita dan bahkan mau membangun hubungan dengan kita.
Jadi tujuannya bukan buat sekadar pamer nama merek di mana-mana ya!
Ingat, kalau sudah bicara soal merek, yang dibangun adalah hubungan dengan pelanggan.
Jadi kalau sudah bicara soal brand exposure, kita juga sebenarnya sedang membangun hubungan dengan pelanggan.
Maka, orientasi dari mengekspos merek adalah untuk mengapresiasi ikatan emosional yang sudah terjalin dengan pelanggan.
Menurut statistik, 80 persen laki-laki dan 76 persen perempuan membeli produk dari merek yang mereka kenali dengan baik.
Di satu sisi, statistik lain menyebutkan, 77 persen konsumen cenderung membeli suatu produk atas dasar nama merek.
Jadi, apa bedanya dengan brand awareness?

Seperti tadi sudah dijelaskan; sementara brand exposure adalah soal eksposur merek, brand awareness lebih pada bagaimana meningkatkan kesadaran merek dalam diri pelanggan.
Jadi sederhananya, brand exposure itu adalah seperangkat cara untuk meningkatkan brand awareness pelanggan.
Sementara brand awareness merupakan hasil atau mungkin medium dari brand exposure.
Ibarat sebaskom air.
Baskomunya itu brand awareness, sementara airnya itu brand exposure.
Brand exposure (air) akan membentuk suatu brand awareness (baskom air) jika dilakukan secara terus-menerus (airnya terus ditambah).
Kira-kira begitu.
Berbeda pula dengan marketing
Iya. Brand exposure benar berbeda dengan marketing.
Sementara brand exposure adalah soal memusatkan perhatian orang-orang pada merek, marketing lebih fokus untuk meyakinkan orang-orang agar mau mengambil tindakan pembelian.
Misal, Anda muncul di TV sebagai narasumber suatu diskusi.
Brand exposure adalah ketika orang dapat melihat siapa diri Anda, nama Anda, dan akhirnya paham Anda merupakan ahli di bidang mana.
Sedangkan marketing hanya sebatas talkshow atau poster untuk mempromosikan Anda atau acara tempat Anda mengisi.
Jadi, marketing lebih pada alat dan tujuan, sementara brand exposure lebih pada esensi dan tujuan besar dari suatu activity.
Cara meningkatkan brand exposure adalah..
1. Buat targeted branded content
Buat targeted branded content, entah itu di media sosial, situs web, maupun kanal-kanal lainnya.
Tidak melulu harus terang-terangan hard selling. Cukup membuat konten dengan storytelling terkait produk atau merek (secara tidak langsung) dengan baik.
Sebagai contoh, kami menemukan suatu akun TikTok olshop fesyen yang fokus membuat konten-konten serial drama dengan tema seputar fesyen.
Tidak melulu tentang jualan dan jualan saja. Sehingga, pelanggan pun merasa senang dan nyaman dengan bentuk brand exposure yang seperti itu.
Lama-kelamaan, mereka juga akan ingat dengan nama dan apa-apa tentang merek.
2. Gunakan humor
Semua orang suka humor.
Buktinya, konten-konten meme kerap mendapatkan interaksi dan jumlah likes yang tinggi.
Apalagi kalau isi kontennya relate dengan kehidupan banyak orang. Niscaya, konten mendapat perhatian dari banyak orang!
Itu kenapa, kami menyarankan Anda untuk menggunakan humor, baik pada konten maupun pada customer relationship Anda dengan pelanggan (asal dilakukan dengan tepat, ya).
3. Ceritakan brand story Anda
Selain humor, semua orang juga suka cerita.
Apalagi kisah tentang (perjuangan) merek; semua orang siap untuk memasang telinga mereka lebar-lebar.
Tidak, tidak harus perjuangan. Dalam bentuk iklan pun kita bisa menyuguhkan brand story kita.
Semisal iklan Thailand. Suka ‘kan mengiklankan sesuatu dalam bentuk drama. Itu kan menarik sekali untuk disimak dari awal sampai akhir. Di situlah ‘nilai eksposur’ dari suatu merek.
Kita pun bisa menerapkannya dalam artikel atau konten media sosial kita. Jika cermat melakukannya.
4. Adakan event secara kreatif
Untuk merek bisa memberi influence yang besar dalam memperkenalkan nama mereka, merek haruslah mengadakan event sedemikian rupa sehingga membuat orang-orang me-notice dengan baik.
Seperti katakanlah mengadakan event offline. Buatlah sedemikian rupa dan tidak asal mengikuti contoh-contoh yang sudah ada.
Buat penonton kagum dengan usaha Anda!
Key takeaways
Pada intinya, brand exposure bertujuan agar merek mendapatkan perhatian di mana-mana, sehingga merek dapat membangun hubungan yang lebih baik dengan pelanggan.
Tidak cuma untuk meningkatkan visibilitas dari merek saja.
Sehingga dari situ, dapat membantu meningkatkan brand awareness sekaligus membangun hubungan jangka panjang dengan pelanggan.
Pertanyaannya: sudahkah merek kita dieksposur sedemikian rupa sehingga dikenali dan bahkan membangun hubungan dengan banyak orang?
Pastikan selalu agar brand activation kita, baik itu secara offline maupun online, mengarah pada membangun brand exposure yang baik!
Ingin meningkatkan brand exposure secara online di media sosial? Bagaimana kalau kamu serahkan saja pada Increasink?
Increasink merupakan digital branding agency dengan pengalaman menangani persoalan digital branding perusahaan dan perorangan.
Kami menyediakan layanan brand management seperti brand exposure untuk Anda kembangkan dalam bisnis Anda. Silakan klik di sini jika Anda berminat.
Bersama Increasink, membangun bisnis menggunakan teknik storytelling!