Hingga saat ini, YouTube menjadi situs web paling banyak digunakan kedua setelah Google. Hampir semua orang menghabiskan waktunya untuk menonton video-video lucu dan menarik. Namun, tidak sedikit juga menggunakan YouTube untuk bisnis.
Dikutip dari laman Veeqo.com, saat ini YouTube sudah diakses lebih dari 3 miliar kali untuk setiap bulannya, menempati posisi kedua setelah Google. Dalam konteks bisnis, angka sebesar ini bisa menjadi peluang untuk menjangkau lebih banyak pelanggan.
Apalagi, menurut Neil Patel dalam blog pribadinya, sebanyak 43 persen pelanggan ingin melihat lebih banyak konten video. Nah, YouTube menjadi platform terbaik untuk menghubungkan kebutuhan pelanggan dengan Anda.
Namun masalahnya, YouTube terlalu populer sehingga orang-orang lebih mudah jenuh dengan konten yang itu aja-aja. Bayangkan saja, sekarang di YouTube sudah ada lebih dari 50 juta konten! Brand Anda harus bersaing dengan lebih dari 50 juta video unik lainnya untuk mendapatkan prospek baru!
Tapi, soal ini Anda tak perlu khawatir lagi. Seperti sudah disinggung sebelumnya, sampai saat ini YouTube telah diakses oleh miliaran pengguna. Tambah lagi, ada fitur-fitur menarik untuk membantu marketing Anda.
Tinggal bagaimana pintarnya Anda dalam menggunakan strategi optimalkan YouTube untuk bisnis, seperti ditunjukkan berikut ini:
1. Susun strategi content marketing sematang mungkin

Anda harus tahu. Cara tercepat untuk gagal di YouTube adalah dengan upload video secara acak. Tanpa strategi, tidak tertarget. Pernah kedapatan melihat channel yang seperti ini?
Tapi, bukan itu maksud tulisan ini. Kami ingin Anda menyusun strategi content marketing sematang mungkin. Strategi yang seperti apa? Tentu saja, yang tujuan, target, dan langkah-langkahnya terarah dan tepat.
Seperti, siapa target audiens Anda. Apa yang sekiranya perlu diketahui target audiens Anda mengenai produk Anda. Kira-kira apa saja call to action (CTA) dalam setiap konten video Anda — apakah harus mengarah ke link e-Commerce terus atau cukup subscribe channel?
Tidak perlu pusing memikirkannya. Anda tinggal menyontek bagaimana kompetitor Anda dalam membuat strategi content marketing mereka. Sesudah itu, catatlah hasil contekan ini dan semua pertanyaan sebelumnya di atas selembar kertas. Biar Anda semakin terbayang ingin content marketing yang seperti apa.
2. Langsung saja bikin channel dan upload video e-Commerce Anda

Sudah tahu arah channel Anda mau ke mana? Baik, kalau begitu, langsung saja bikin channel. Lengkapi profil Anda. Pastikan nama channel sesuai dengan nama brand. Dan untuk gambar profil, Anda bisa menggunakan logo atau sesuatu yang mewakili brand Anda.
Setelah itu, upload konten-konten berkualitas, bervariasi, dan menarik. Pastikan tidak ada konten yang saling tindih satu sama lain, karena ini berpotensi menurunkan kredibilitas channel Anda. Untuk bentuk konten sendiri, Anda bisa menggunakan:
- Konten how-to atau demonstrasi memakai produk Anda.
- Review produk, membandingkan produk Anda dengan kompetitor secara halus.
- Cara memilih produk yang tepat, dijelaskan secara rinci dan logis (tidak memaksakan pendapat, tentunya).
- FAQ seputar produk Anda, bahan kontennya bisa Anda dapatkan langsung dari pertanyaan-pertanyaan di e-Commerce Anda.
- Pengumuman bakal rilis produk baru, sekalian ditunjukkan fitur dan manfaat produk. Biar pelanggan semakin tertarik untuk membeli.
3. Kumpulkan subscribers

Ingat. Tujuan utama Anda aktif di YouTube adalah untuk closing. Kalau mau cepat closing, konten-konten video Anda harus mendapatkan traffic. Dan itu hanya bisa Anda capai dengan subscribers.
Semakin banyak subscribers, semakin banyak jumlah tayang dan share konten video Anda. Nah, semakin banyak jumlah tayang video-video Anda, semakin kredibel channel Anda di mata pelanggan potensial.
Pertanyaannya, bagaimana cara mengumpulkan subscribers untuk channel-channel baru atau yang sedang berkembang? Jawabannya: pahami target persona Anda. Pahami bahwa konten-konten video Anda bukan untuk ditonton semua orang, tapi ditonton banyak orang yang sesuai target.
4. Promosikan video Anda di dalam dan di luar YouTube

Mau bagaimanapun, di awal Anda harus berkorban lebih banyak agar subscribers Anda cepat terkumpul. Untuk itu, Anda harus gencar promosikan video di dalam dan luar YouTube. Berikut beberapa cara yang bisa Anda ikuti:
- Share video Anda di platform media sosial lain yang Anda miliki.
- Manfaatkan email blast berisikan permintaan kepada subscribers email Anda untuk menonton video-video YouTube Anda.
- Lakukan cross-promote dengan channel-channel lain (efektif untuk Anda dengan channel yang sedang dalam tahap perkembangan).
- Masukkan link video sekarang untuk video-video mendatang — di mana di akhir video Anda meminta penonton untuk menonton video tersebut.
- Manfaatkan 24-48 jam pertama untuk share video baru di berbagai platform supaya video Anda bisa masuk dalam rekomendasi orang-orang yang belum menjadi subscribers channel Anda.
Itulah beberapa strategi optimalkan YouTube untuk bisnis e-Commerce. Meskipun sekilas kelihatannya hanya untuk konsumsi pribadi, siapa sangka YouTube berpotensi untuk mempromosikan produk maupun brand Anda. Barangsiapa memanfaatkan platform ini sebaik mungkin menggunakan strategi terbaik, dia bisa keluar menjadi pemenangnya.
Ingin optimalkan YouTube untuk bisnis e-Commerce Anda? Mari bekerja sama dengan Increasink! Kami sudah berpengalaman selama 10 tahun dengan bisnis perorangan dan perusahaan. Kami siap diminta untuk membantu mengelola channel Anda!
Sumber: e-Commerce Guide | Neil Patel | Veeqo